Sosok.ID - Ratusan wisatawan dari Kota Kunming, Provinsi Wuhan, China, mendarat di Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu (26/1/2020) sekitar pukul 06.24 WIB
Melansir Kompas.com, disebutkan bahwa jumlah turis yang datang yakni sebanyak 150 orang.
Sementara Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), turun secara langsung dalam rangka menyambut ratusan turis China yang datang.
"Kami ucapkan selamat datang di Sumatera Barat. Selamat menikmati pesona alam, semoga anda senang dan terhibur selama berada di sini," Ungkap Irwan, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (27/1/2020).
Kunjungan ratusan turis China dimaksudkan dalam rangka mengenal destinasi wisata Sumatera Barat selama lima hari.
"Kehadiran turis ini diharapkan meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Sumbar," kata Irwan.
Adapun rencana kunjungan dari China telah ditetapkan jauh-jauh hari sebelum virus corona berubah menjadi wabah yang sangat menakutkan bagi dunia.
Meskipun begitu, warga tetap merasa kecewa dengan keputusan Gubernur Sumbar yang masih menyambut turis China, disaat negara lain memboikot kedatangan China untuk sementara.
Terlebih, turis China yang berkunjung berasal dari Provinsi Wuhan, tempat kali pertama virus corona menyebar.
Kekecewaan Netizen
Salah seorang netizen di sosial media twitter membagikan unggahan video yang menunjukkan Gubernur Sumbar berpidato menyambut kedatangan turis China.
Unggahan tersebut disampaikan oleh @dedetsaugia dengan keterangan, "Sambutan selamat datang dari pakgub @irwanprayitno kepada wisatawan china pagi ini #VirusCorona," tulisnya disertai tiga emoji menangis diakhir kalimat.
Video sambutan Gubernur Sumbar pada turis China itu, telah ditonton sebanyak 2M penayangan sejauh ini, dan masih terus bertambah.
Merasa kecewa dengan keputusan 'terlalu berani' yang diambil Gubernur Iwan, warganet pun berbondong-bondong ikut merespon unggahan tersebut.
Akun dengan nama pengguna @icaetea menyindir keputusan pemerintah Sumbar dengan komentarnya,
"#VirusCorona Corona : ni haoOther countries: NO! GO BACK!#VirusCorona : ni haoIndo : mangga sini ayo gausah malu malu," ungkapnya, direspon oleh 32 pengguna twitter lainnya.
Ni Hao sendiri dalam bahasa China diartikan sebagai "haloo/hai", sebuah kata sapaan yang umum digunakan ketika bertemu dengan seseorang.
Berikut komentar lain warganet dalam postingan tersebut.
@afrkml, "Ini loh alasan prancis kocolongan (virus corona). Kok ga mau buka mata sih?"
@busansqueen, "endonesia welkam banget sama kematian"
@lonyyylove, "hmm si bapak ga pernah nonton film zombie apa yaa? mreka yg negara/wilayah ny kena virus aja berlomba lomba buat ngungsi. yapp. contohnya kaya gini, ngungsi ke negara yg aman. huehehehheheehehhehe"
Usai berita kedatangan China menyebar di media, tagar #TolakSementaraTurisChina menjadi ramai di twitter.
@aerissul, "Dear The government, Your thermo scanned isnt 100% valid and dont wait for anyone to get infected first to banned chinese tourist.Save Indonesian people! not racist but our country must be safe from corona virus. #TolakSementaraTurisChina #coronarovirus (Yang Terhormat Pemerintah, Termo Anda tidak 100% dapat memindai dengan valid dan jangan menunggu siapa pun terinfeksi terlebih dahulu hingga melarang turis China datang. Selamatkan orang Indonesia! bukan rasis tetapi negara kita harus aman dari virus korona)"
@96s_ps, "dear goverment, stop being an ignorant. the whole world up for preventing their people from corona virus while youre not? #TolakSementaraTurisChina, (pemerintah terkasih, berhentilah bersikap bebal. seluruh dunia mencegah orang-orang mereka dari virus korona, sementara Kau tidak?)"
Lolos Thermo Scanner dan Tujuan Kedatangan China
Melansir Kompas.com, Humas Bandara Internasional Minangkabau menegaskan bahwa SOP sudah dijalankan, dan seluruh turis China berstatus aman dari virus corona.
SOP nya saat ini semua penumpang harus melalui thermo scanner. Ini karena adanya wabah virus corona. Dari hasil pemeriksaan, semua turis itu aman," kata Fendrick Sondra, Humas BIM.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar juga menyampaikan hal serupa.
"Karena tidak ada yang dicurigai maka tidak ada yang diisolasi. Semuanya aman," katanya.
Seperti telah diketahui sebelumnya, beberapa pinta masuk ke Indonesia telah dipasang alat pendeteksi suhu, termasuk di BIM.
Sementara Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, menyampaikan tidak adanya alasan untuk menolak turis China, lantaran menurut Irwan, mereka telah lolos dari uji thermo scanner.
"Jadi tidak boleh menolak orang datang kalau syaratnya lengkap, selain itu juga sudah dilakukan antisipasi dengan melakukan pemeriksaan ketat," kata Irwan setelah menyambut para turis asal China di BIM, Minggu (26/1/2020).
Dalam sambutannya, Irwan menyebutkan bahwa kedatangan China adalah bagian dari upaya pemerintah Sumbar untuk menarik wisatawan asing datang ke Sumbar.
Biro perjalanan yang mendatangkan wisatawan China juga memastikan bahwa mereka yang datang aman dan tidak terjangkit virus corona.
Dilansir dari Kompas.com, Pimpinan PT Marawa Corporate yang bekerja sama dengan biro perjalanan, Darmawi, mengatakan seluruh wisatawan China berangkat dari Bandara Kunming di Provinsi Yunnan, berjarak 19 jam perjalanan dari Wuhan, dan berada di kawasan pegunungan China melalui penerbangan langsung dalam waktu empat jam perjalanan ke Indonesia.
Darmawi menerangkan, masih dibukanya penerbangan dari Kunming menandatakan wilayah tersebut aman dari virus corona.
Respon Wakil Gubernur Sumbar
Mengetahui adanya penolakan keras dari masyarakat terkait kedatangan turis China, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit memberikan tanggapannya.
Ia meminta kunjungan 150 wisatawan China untuk dipercepat dan segera dipulangkan ke negara asalnya.
"Ini kan menyangkut hubungan luar negeri. Jadi kita sedang bernegosiasi dengan pihak China dan travel agen agar kunjungannya di Sumbar dipersingkat saja," Ungkap Nasrul, seperti dikutip dari Kompas.com.
Ia juga menyampaikan adanya penundaan kunjungan wisatawan China di waktu berikutnya.
"Ini kan sudah ada penolakan dari masyarakat. Jadi untuk kunjungan berikutnya kita tunda dulu," katanya.
Niat pemerintah Sumbar yang sudah direncanakan jauh-jauh hari demi meningkatkan pariwisata di daerahnya memang baik, namun nampaknya, niat tersebut harus diurungkan untuk sementara waktu agar tidak membawa bahaya bagi negara.
Sementara, bukan hanya di Sumatera Barat. Kedatangan turis China juga diketahui terjadi di Bandara Hang Nadim Batam pada Jumat (24/01/2020) pagi.
(*)