Hanya Bisa Beraktifitas Sejauh 20 Meter, Mahasiswa Asal Indonesia di Kota Mati Wuhan, Begini Kondisinya Sekarang!

Minggu, 26 Januari 2020 | 10:15
Kolase tangkap layar YouTube The Global dan Ancilla Delai/(istimewa) Kompas

Hanya Bisa Beraktifitas Sejauh 20 Meter, Mahasiswa Asal Indonesia di Kota Mati Wuhan, Begini Kondisinya Sekarang!

Sosok.ID - Seorang mahasiswa Indonesia mengisahkan pengalamannya di Wuhan, kota di China yang menjadi asal penyebaran virus corona.

Fadil mengaku khawatir ketika Beijing memutuskan untuk menutup kota di Provinsi Hubei itu pada pekan ini, menyusul virus yang cepat menyebar.

Sebabnya, mereka praktis terkurung dan tidak bisa ke mana-mana dengan kontrol yang dilakukan China untuk mencegah merebaknya virus corona.

"Teman-teman di Wuhan khawatir karena ini pertama kalinya kami rasakan. Tentu saja keluarga kami juga khawatir," katanya kepada Kompas.com, Jumat (24/1/2020).

Baca Juga: Hidup Tajir dan Bakal Nikahi Putri Konglomerat Ternama,Artis Ini Ngaku PernahNyolong dan Sesali Perbuatan Buruknya di Masa Lalu

Dampak dari penutupan kota oleh Pemerintah China dirasakan oleh teman satu sesama mahasiswa Indonesia asal Surabaya, Arum Kharisma.

Pelajar yang mengambil S1 Bahasa Mandarin itu disebut diperlakukan dengan tidak menyenangkan saat transit di Fuzhou.

"Sampai petugas berkata begini, 'Wah, akhirnya orang Wuhan kabur juga kemari'," ujar Fadil yang melanjutkan bahwa temannya itu berhasil terbang hingga Jakarta.

Selain itu, perubahan lain yang dia rasakan dari dampak menyebarnya virus Wuhan adalah pemerintah sudah menyebarkan disinfektan ke udara.

Baca Juga: Warga Berjatuhan dan Tergeletak di Jalanan Kota, Video Suasana Mencekam Kota Asal Virus Corona Beredar di Media Sosial, Seperti Kota Zombie

Kolase tangkap layar YouTube The Global dan Ancilla Delai via Tribunnews
Kolase tangkap layar YouTube The Global dan Ancilla Delai via Tribunnews

Suasa Kota Wuhan, China yang sepi dan beberapa warga terlihat berjatuhan di jalanan setelah virus corona menyebar.

Adapun dari kampusnya, Central China Normal University, terdapat instruksi agar para penghuni asrama rutin dicek panas tubuhnya setiap hari.

"Mereka juga membagikan surat edaran berisi pembagian masker dan sabun cuci tangan secara gratis. Kemudian terdapat relawan yang membantu di asrama," jelasnya.

Kemudian, karena terdapat larangan makan di luar, otomatis warga pun berbondong-bondong membeli bahan makanan di toko.

Mahasiswa doktoral Psikologi Pendidikan itu menuturkan, dia melihat penjual kewalahan dengan membeludaknya para pembeli.

Baca Juga: Nasri Banks, Mantan PNS Dan Guru Fisika yang Kini Jadi Grand Prime Minister 'Sunda Empire', Ini Sosoknya!

Meski begitu, pria asal Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, tersebut mengatakan, pemerintah menjamin stok pangan aman.

Dia menuturkan, selama empat hari terakhir, dia hanya tinggal di asrama karena memang terdapat anjuran untuk keluar.

Meski begitu, dia menampik sejumlah pemberitaan bahwa Wuhan disebut sebagai "kota hantu" karena begitu sepi akibat virus corona.

Fadil menjelaskan, memang sejak tiga hari lalu kota tersebut sepi tidak hanya karena virus, tetapi juga Tahun Baru Imlek.

Baca Juga: Terekam CCTV Menginap 2 Hari di Hotel Bersama Napi Korupsi, Artis Ini Diam-diam Dipanggil KPK

(Istimewa) via Kompas
(Istimewa) via Kompas

Fadil, mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Wuhan menceritakan pengalamannya ketika kota tersebut ditutup pemerintah akibat merebaknya wabah virus corona.

"Kebetulan ini liburan kampus dan Imlek. Memang selalu sepi kalau Imlek. Karena orang Wuhan pulang kampung," jelasnya.

Dia mengaku, keberadaan virus yang sudah menelan korban hingga 25 orang itu mengganggunya, terutama saat liburan kuliah.

Pasalnya, dia sudah merencanakan untuk berlibur ke Beijing.

Tetapi, sejak adanya kabar wabah itu, dia mengurungkan niatnya.

Baca Juga: Diduga Bunuh Siswa SMA yang Hilang 2 Bulan Hingga Ditemukan Tinggal Tengkorak, Sopir Angkot Ini Tercokok Polisi Gegara Kerap Kirim Video Call Mesum ke Paman Korban

Jadilah selama empat hari itu, praktis Fadil hanya keluar ke asrama lain yang berjarak 20 meter, atau membeli bahan makanan.

Virus corona yang menyebar sejak akhir tahun lalu dilaporkan telah menjangkiti 10 negara, di mana di China saja, ada lebih dari 800 kasus.

Para ahli menduga bahwa ular menjadi medium penyebaran virus dengan kode lain 2019-nCov tersebut, meski masih harus dilakukan studi lebih mendalam. (Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Mahasiswa Indonesia di Wuhan, Kota Virus Corona Mulai Menyebar"

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya