Duel Ayam Sampai Mati, Bukan dapat Pemenang, Seorang Pria Justru Tewas Diterjang Jagoannya Sendiri

Sabtu, 25 Januari 2020 | 10:00
Moh Habib Asyhad

Pertandingan Sabung Ayam

Sosok.ID - Kematian seorang pria dalam acara sabung ayam ilegal di India, telah menarik banyk perhatian.

Pasalnya, meskipun sudah dilarang selama beberapa dekade oleh Mahkamah Agung, namun hal itu masih berlanjut dalam skala nesar di beberapa negara bagian hingga saat ini.

Polisi melaporkan sebuah peristiwa dimana seorang pria meninggal setelah ditebas dengan pisau yang diikat ke ayam jago dalam pertarungan ayam di India.

Insiden ini menarik perhatian pada praktik kontroversial yang berlanjut di negara India dalam skala besar meskipun ada larangan.

Baca Juga: Dapat Uang Bulanan Bernilai Fantastis Dari Suaminya, Nia Ramadhani Ngaku Tau Diri Dan Lakukan Hal Ini!

Seorang pria berusia 55 tahun yang menghadiri perkelahian di negara bagian Andhra Pradesh, diserangoleh seekor ayam jantan pada Rabu (15/1/2020).

Pria tersebut diketahui bernama Saripalli Venkateswara Rao, yang berdiri di dekat ayam jago sebelum seorang penyelenggara dengan ceroboh melepaskan ayam yang panik dan berontak tersebut.

Melansir dari Gulftoday, Saripalli kemudian terkena pisau yang menempel di kaki si ayam, dan pisau tersebut menebas pahanya.

Pisau yang melekat pada kaki ayam, ditujukan untuk melihat pemenang.

Baca Juga: Sebut Tak Ada yang Boleh Bangun Negara Tanpa Seizinnya, Pemimpin Sunda Empire Setuju Keraton Agung Sejagat Dihukum: Dia Menyalahi Aturan

Mengikuti tradisi dan aturan sabung ayam sebagai duel sampai mati, sabung ayam berlanjut sampai salah satu ayam terluka parah atau mati, begitulah cara mereka menentukan pemenang.

Kejadian ini terjadi di arena sabung ayam di desa Pragadavaram, Rabu (15/1/2020).

Saripalli kemudian dilarikan ke rumah sakit, namun dinyatakan meninggal dalam perjalanan.

"Rao berusaha untuk bertahan, tetapi dia mendapat luka tusuk yang dalam dari pisau kecil tajam yang melekat pada kaki ayam, yang juga memotong urat paha utama, menyebabkan dia berdarah deras," kata petugas polisi M Snehita, dikutip Sosok.ID, dilansir dari South China Morning Post pada Sabtu (25/1/2020).

Baca Juga: Bus yang Ditumpanginya Kebanyakan Ngetem, Wanita Paruh Baya Ini Nekat Rebut Kemudi dan Kendarai Sendiri Bus Sampai Terminal, Aksinya Bikin Bengong Karyawan PO

“Dia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Dokter mengatakan insiden itu mengejutkan Rao, menyebabkan ia serangan jantung, ”tambahnya.

Insiden itu terjadi pada 15 Januari, tetapi laporan di media India baru muncul beberapa saat kemudian, menyebabkan polisi regional mengintensifkan tindakan keras terhadap peristiwa tersebut.

"Ini adalah insiden yang tragis, tetapi menjadi ironis ketika ayam jantan itu bukan membunuh unggas lawannya dan membawa hadiah dan malah membunuh pemiliknya" kata perwira polisi P Rajesh.

"Ayam jantan itu lolos, kita tidak bisa melacaknya," tambahnya.

Baca Juga: Bunuh 1 Keluarga di Pakistan Hingga 2 Tahun Jadi Buronan Interpol, Pria Ini Kabur ke Indonesia dan Nikahi WNI, Buka Warung Makan Sampai Punya KTP

Mahkamah Agung India telah melarang sabung ayam sebagai pelanggaran Undang-Undang Pencegahan Kekejaman terhadap Hewan tahun 1960, yang melarang pengorganisasian atau menghasut perkelahian hewan.

Tetapi puluhan juta rupee bertukar tangan saat sabung ayam berlanjut di beberapa daerah selatan India.

Terutama selama Makar Sankranti dan festival Hindu Matahari, yang dirayakan pada pertengahan Januari.

Namun dalam praktiknya, keterlibatan politisi lokal senior dan sejumlah besar uang mengartikan bahwa polisi cenderung menutup mata.

Baca Juga: Perang Saudara Disana-sini, Cenayang 'Akurat' yang Ramalkan Tsunami Aceh Ini Beri Wasiat Mengharukan Sebelum Tutup Usia

Diperkirakan bahwa R100 crore (£ 10,7 juta) telah dipertaruhkan selama tiga hari pada festival 15 Januari.

Aktivis hak-hak hewan mengeluh tentang kurangnya tindakan oleh polisi setiap tahun, tetapi pada tahun 2017 permohonan baru oleh para pegiat untuk intervensi lebih lanjut oleh Mahkamah Agung diberhentikan.

Melansir dari Gulftoday, pada tahun 2019, Washington Post menyelidiki apa yang disebutnya “Super Bowl of cockfighting” di Andhra Pradesh, dan menemukan perkelahian dihadiri oleh lebih dari 1.000 orang yang tampaknya diorganisir oleh MLA lokal - anggota majelis legislatif negara bagian.

Perkelahian itu begitu mengakar sehingga mereka telah menjadi semacam objek wisata yang mengerikan.

Baca Juga: China Bawa Penyakit Mematikan Hingga Negeri Tetangga,Pemerintah Antisipasi dan Pasang Alat Deteksi Suhu di 135 Pintu Masuk Indonesia

Setelah menghadiri sebuah acara di desa Ampapuram, seorang wanita yang berkunjung dari Belgia, Hannelore mengatakan kepada media,

“Ini adalah kunjungan pertama saya ke Vijayawada dan saya diberi tahu bahwa Makar Sankranti adalah festival panen. Sangat menarik dan menyenangkan untuk melihat perayaan dan budaya setempat.”

“Sabung ayam itu menarik dan saya baru saja melihat satu pertarungan. Ini sangat cepat. Jika ini tradisi lokal, senang melihat dan mempelajari lebih banyak tentangnya.” Ucap Hannelore dikutip dari Gulftoday, Sabtu (25/1/2020).

Polisi mengatakan mereka telah mengambil tindakan untuk mencegah sabung ayam jika memungkinkan, tetapi untuk memecah secara paksa pertemuan besar akan menjadikan langkah mereka terlalu berbahaya.

Baca Juga: Tinggal di Rumah Seluas 5x7 Meter, Tukang Kebun Ini Punya 15 Anak, Kalau Tidur Bisa Sampai Ada yang di Halaman

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : scmp.com, gulftoday.ae

Baca Lainnya