Detik-Detik Penangkapan Pimpinan Keraton Agung Sejagad, Heboh Gambar Sperma Hingga Raja dan Ratu Ber-KTP Jakarta, Bukan Suami Istri!

Rabu, 15 Januari 2020 | 15:30
Kolase Facebook/Instagram/TribunJateng

Detik-Detik Penangkapan Pimpinan Keraton Agung Sejagad, Heboh Gambar Sperma Hingga Raja dan Ratu Ber-KTP Jakarta, Bukan Suami Istri!

Sosok.ID - Beberapa waktu lalu sempat menghebohkan publik hingga membuat gegar masyarakat setempat.

Tak tahu bagaimana rimbanya, tiba-tiba di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo berdiri sebuah kerajaan baru.

Bahkan deklarasi pendirian itu juga mengundang awak media sehingga menghebohkan masyarakat.

Baca Juga: Kapolri Sindir Gaya Istri Pejabat Polisi Daerah yang Minta Fasilitas Berlebihan, Idham Azis: Ibu Negara Mau Pulang ke Solo Tidak Ada yang Antar!

Keraton Agung Sejagad (KAS) dengan pimpinan bernama Totok Santoso dengan gelar sebagai Susuhunan atau raja.

Sedang ratunya adalah sang istri yang bernama Fanni Aminadia.

Kehebohan itupun tak berselang lama setelah pihak kepolisian setempat mengamankan Totok Santoso serta sang istri.

Baca Juga: Sinuhun Keraton Agung Kenakan Seragam Mirip Kepemilikan Sultan Brunei, Mantan Pengikut Ungkapkan Begini Cara Mendapatkannya

(Instagram)

Raja Totok Santoso Hadiningrat (42) dan Kanjeng Ratu Dyah Gitarja (41) , pemimpin Keraton Agung Sejagad

Hal itu mengingat ramainya pemberitaan tentang kerajaan Keraton Agung Sejagat yang mengklaim mempunyai kekuasaan di seluruh dunia.

Pihak yang dapat dikonfirmasi terkait kabar penangkapan adalah Dandim 07/08 Purworejo Letkol Muchlis Gasim.

"Memang benar, raja dan isteri Keraton Agung Sejagat sudah diamankan di Polres," ujar Gasim kepada Tribunjateng.com, Selasa (14/1/2020).

Keduanya saat ini sudah dibawa ke Mapolres Purworejo untuk dimintai keterangan lebih lanjut dan direncanakan akan diperiksa di Sejagat masih diamankan di Mapolres Purworejo.

Baca Juga: TNI Sekuat Tenaga Usir Kapal Coast Guard China di Natuna, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo Malah Buat Pernyataan Memilukan

Menariknya seperti halnya kerajaan di masa-masa silam, KAS juga membuat sebuah prasasti atau pertanda bahwa mereka memang ada.

Keraton Agung Sejagad membuat sebuah prasasti dengan media sebuah batu berukuran tinggi 1,5 meter.

Di batu tersebut diukir beberapa simbol yang mereka yakini sebagai representasi dari KAS.

Melansir dari TribunJateng.com, Empu Wijoyo Guno adalah orang yang mengukir batu berukuran kurang lebih tinggi 1,5 meter.

Pada batu tersebut terdapat beberapa ukiran dan tulisan yang menurut Empu Wijoyo guno mempunyai maknanya.

Baca Juga: Diukir oleh Pekerja Serabutan, Prasasti Keraton Agung Sejagat Selalu Dibungkus Kain Putih dan Penuh Sesaji, Bikin Takut Anak-anak yang Berangkat Ngaji

(TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati)

Batu prasasti di Kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) atau Kerajaan Agung Sejagat Purworejo, Senin (13/1/2020).

"Tulisan Jawa itu artinya adalah Bumi Mataram Keraton Agung Sejagad," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (14/1/2020).

"Mataram sendiri adalah 'Mata Rantai Manusia'. Maknanya alam jagad bumi ini adalah mata rantai manusia yang bisa ditanami apapun. Intinya segala macam hasil bumi adalah mata rantai manusia atau Mataram," tambahnya.

Dalam cakra tersebut terdapat simbol 9 dewa dan juga ukiran Trisula yang menurut pembuat memiliki makna keilmuan.

Baca Juga: Punggawa Keraton Agung Sejagat Akui Percaya Sinuhun Adalah Kaisar Dunia, Tetangga Sekaligus Mantan Pengikut Totok Santosa: Mengganggu sih, Mereka Itu Kejawen

Sedang gambar telapak kaki dimaknai sebagai tetenger atau penanda pimpinan mereka.

"Telapak kaki ini artinya adalah jejak atau petilasan. Kaki itu adalah tetenger kaisar," jelasnya.

Wijoyo mengaku mengukir batu prasasti milik kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) hanya dalam waktu 2 minggu.

Batu tersebut diukir sekitar 3 bulan yang lalu, fungsinya batu adalah sebagai penanda atau prasasti.

Baca Juga: Ditagih Utang Rp 70 Juta via IG Saat Sibuk Maju Jadi Calon Wakil Walikota, 'Ibu Kombes' Malu dan Pilih Jalur Hukum: Nama Baik Saya Tercemar...

(Facebook/ Fanny Aminadia)

Fanny Aminadia alias Dyah Gitarja Ratu Keraton Agung Sejagat mengenakan pakaian kasual

Permaisuri Bukan Istri Sah

Melansir dari Tribun Jateng, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel di Semarang, Rabu (15/1/2020) mengatakan bahwa keduanya bukan warga Purworejo.

Ia menjelaskan keduanya memiliki KTP Jakarta dan indekos di Yogyakarta.

Kemudian Fanni Aminadia yang sebelumnya diinformasikan sebagai istri dan permaisuri Keraton Agung Sejagat, ternyata bukan istri sah Totok Santosa.

Baca Juga: Blak-blakkan Ngaku Hamil Sebelum Nikah Pasca 12 Tahun Berumah Tangga, Artis Lawas Ini Akui Nekat Terima Pinangan sang Pacar Demi Cinta: Saya Sudah Pasrah

"Sementara Fanni Aminadia yang diakui sebagai permaisuri ternyata bukan istrinya, tetapi hanya teman wanitanya," katanya.

Kapolda menegaskan, penyidik memiliki bukti permulaan yang cukup untuk keduanya sebagai tersangka.

Ia menjelaskan, tersangka memiliki motif untuk menarik dana dari masyarakat dengan menggunakan tipu daya. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Tribunjateng.com

Baca Lainnya