Punggawa Keraton Agung Sejagat Akui Percaya Sinuhun Adalah Kaisar Dunia, Tetangga Sekaligus Mantan Pengikut Totok Santosa: Mengganggu sih, Mereka Itu Kejawen

Rabu, 15 Januari 2020 | 09:32
Kolase gambar tangkap layar Kompas TV

Punya Tujuan Tunaikan Janji Majapahit yang Telah Runtuh 500 Tahun Lalu, Keraton Agung Sejagat di Purworejo Bikin Resah Warga, Penasehat Keraton Tegaskan KAS Bukan Aliran Sesat

Sosok.ID - Keberadaan Keraton Agung Sejagat (KAS) di Desa Pogung Juru Tengah, Purworejo yang viral di media sosial semakin ramai dibicarakan publik.

Pasca dengan lantang mengklaim kepemilikan dunia di hadapan para awak media, Keraton Agung Sejagat (KAS) di Purworejo ini mendadak jadi perhatian khusus pemerintah Purworejo.

Mengutip Kompas.com dan Tribunnews, lantaran diangap meresahkan, pemimpin Keraton Agung Sejagat (KAS) yang disebut Sinuhun dan Kanjeng Ratu Dyah Gitarja baru saja diamankan oleh pihak kepolisian Polres Purworejo pada Selasa (14/1/2020) untuk dimintai keterangan.

Ya, diketahui Totok Santosa Hadiningrat, atau yang kerap dipanggil Sinuhun oleh pada punggawa pengikutnya ternyata pernah menjadi pemimpin sebuah organisasi bernama Jogjakarta Development Committe (JOGJA-DEC).

Baca Juga: Ditagih Utang Rp 70 Juta via IG Saat Sibuk Maju Jadi Calon Wakil Walikota, 'Ibu Kombes' Malu dan Pilih Jalur Hukum: Nama Baik Saya Tercemar...

Sinuhun mengklaim dirinya sebagai pemimpin Kerajaan Agung Sejagat (KAS) atau yang mereka sebut sebagai World Empire.

Jogjakarta Development Economic Committe (DEC) adalah organisasi yang bergerak di bidang kemasyarakatan dan kemanusiaan.

Hal tersebut dibenarkan oleh Sri Utami (40) tetangga rumah yang berada dekat dengan istana kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS).

Sri Utami sendiri pernah menjadi anggota dan ikut dalam organisasi yang di pimpin oleh Totok Santosa tersebut.

Baca Juga: Blak-blakkan Ngaku Hamil Sebelum Nikah Pasca 12 Tahun Berumah Tangga, Artis Lawas Ini Akui Nekat Terima Pinangan sang Pacar Demi Cinta: Saya Sudah Pasrah

"Sekitar tiga tahun yang lalu, awal kegiatannya seperti membantu rakyat kecil.

Waktu terbentuk sudah ada bidang-bidangnya seperti pendidikan, sanitasi dan lain-lainnya," ujar Utami kepada Tribunjateng.com, Selasa (14/1/2020).

Utami menceritakan jika ketika bergabung dalam DEC Dulu sempat ada iuran kartu anggota (KTA) sebesar Rp 15 ribu.

"Selain iuran KTA suruh bayar seragam juga senilai Rp 3 juta. Seragamnya itu dulu seperti army atau militer loreng-loreng," katanya.

Baca Juga: Sudah Tiga Kali Menikah Tapi Belum Pernah Dikaruniai Momongan, Biduan Dangdut Ini Ungkap Aib Dua Mantan Suaminya yang Tak Bisa Membuatnya Hamil : Menyedihkan Deh Pokoknya

Totok Santosa Hadiningrat, atau Sinuhun itu sendiri menjanjikan mendatangkan Dolar Amerika Serikat ke Indonesia.

Uang tersebut untuk membiayai kegiatannya dan memberi kesejahteraan bagi bangsa Indonesia.

Karena merasa tidak ada kegiatan yang jelas dan hanya kumpul-kumpul saja, Utami akhirnya keluar dari EDC.

"Bilangnya bergerak di bidang kemanusiaan, tetapi nyatanya belum ada yang disalurkan. Karena keberadaanya EDC itu dulu masih merintis disini," tambahnya.

Baca Juga: Kerap Minta Cerai Saat Ribut dengan Raffi Ahmad, Pakar Mikro Ekspresi Beberkan Kecemasan Nagita Slavina Saat Melihat Suaminya Bersama Wanita Lain

Sri utami yang hanya berjarak 2 rumah dari Istana Keraton Agung Sejagad (KAS) menceritakan jika sedang tidak ada kegiatan rumah atau istana itu kosong.

Rumah atau istana itu kosong karena para anggota atau yang disebut punggawa kerajaan berasal dari luar dan mereka bekerja masing-masing.

Warga sekitar jarang melihat secara langsung karena memang setelah datangnya batu besar ada sedikit ketakutan.

"Mengganggu sih sebenarnya, tetapi selama tidak mengganggu masyarakat tidak masalah, karena mereka itu kejawen," paparnya.

Baca Juga: Usai Mengakui Kesalahan yang Semula Dituduhkan ke AS, Iran Umumkan Telah Menangkap Sejumlah Terduga Pelaku yang Tembakkan Rudal ke Pesawat Ukraina

Yang menjadi permasalahan bagi warga adalah kegiatan atau kumpul malam-malam mereka yang terlihat mencurigakan dan terkesan mistis.

"Pokoknya sebulan itu dua atau tiga kali pertemuan dan sebetulnya kumpul-kumpul seperti itu sudah lama, cuma menang ramai itu setelah datangnya batu besar itu," pungkasnya.

Proses Pembangunan Keraton Agung Sejagat sampai saat ini masih terus dikerjakan.

Terlihat ada sebuah bangunan kerangka mirip saka atau tiang-tiang dari kayu berdiri kokoh seperti akan menjadi sebuah pendopo.

Baca Juga: Tantang Ningsih Tinampi? Mbah Mijan Tiba-tiba Sindir Sosok yang Mengaku Dikawal Malaikat dan Didatangi Nabi : Ini Peringatan Buatmu Jeng!

Di sisi yang lain yang kurang lebih 20 meter dari bangunan pendopo,

Terdapat sebuah kolam atau sendang yang memiliki sumber air tapi tidak terlalu jernih.

Sementara di sudut lain juga ada sebuah batu besar di gubug kecil agar tidak terhindar dari hujan atau panas secara langsung.

Seperti yang diinfokan sebelumnya bahwa, rumah dan lahan yang saat ini ditempati menjadi Keraton Agung Sejagat adalah milik dari Cikmawan (53) warga asli RT 3 RW 1 Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan.

Baca Juga: Hanya Gegara Ikan Mati, Keluarga Artis Tampan Ini Diancam Bakal Dibunuh oleh si Penjual Ikan, Begini Kronologinya

Diketahui ternyata Cikmawan adalah Adipati Djajadiningrat adalah bagian dari punggawa keraton atau sebagai koordinator ndalem Keraton Agung Sejagat.

"Sinuhun itu adalah kaisar, setelah nantinya diangkat menjadi kaisar nantinya dia akan pindah di situ," kata Djajadiningrat kepada Tribunjateng.com.

Sumarni (56) yang merupakan tetangga perisis keraton mengatakan jika para pengikutnya berpandangan aneh dan diluar kebiasaan.

Salah satu konsep pemikirannya adalah bahwa negara tidak akan sejahtera jika tidak dipimpim oleh kaisar.

Baca Juga: Gagal Bina Rumah Tangga dengan Istri Andhika Pratama, Gubernur Ini Lepas Status Dudanya pada Gadis yang 19 Tahun Lebih Muda Darinya

Sang Kaisar sendiri adalah Totok Santoso Hadiningrat dianggap akan menjadi pemimpin dan menguasai dunia.

Namun sayang ketika ditanya terkait ijin mendirikan perkumpulan, Sumarni mengatakan jika salah satu dari mereka menjawab bahwa mereka tidak perlu ijin.

"Ketika ditanya apakah sudah ada ijin, mereka menjawab tidak perlu ijin di Indonesia.

Hal itu karena pengaruhnya yang sudah internasional," katanya.

Baca Juga: Plin-Plan, Usai Ngotot Natuna Milik Mereka, China Sekarang Ganti Pernyataan Lagi, Tanda Takut?

Deretan Klaim Totok dan Reaksi Ganjar Pranowo

Kabar kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah menghebohkan masyarakat.

Bukan hanya kemunculannya yang mendadak, tetapi klaim Raja Keraton Agung Sejagat Totok Santosa Hadiningrat.

Berikut ini sejumlah pengakuan Totok Santosa Hadiningrat alias Kanjeng Sinuhun:

Baca Juga: Diduga Kesurupan, Pria Paruh Baya Layangkan Parang, Habisi Nyawa Sang Ayah Sambil Teriak-teriak: Setannya Sudah Aku Bunuh

1. Induk dari segala kerajaan

Dalam sambutannya, Raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santosa Hadiningrat menyatakan Keraton Agung Sejagat merupakan induk dari seluruh kerajaan yang di dunia.

Tidak hanya itu, Keraton Agung Sejagat adalah induk dari seluruh negara di dunia.

2. Wadah terkait konflik

Sehingga, Keraton Agung Sejagat katanya menjadi wadah terkait konflik yang ada di dunia saat ini.

"Kita umumkan kepada dunia Keraton Agung Sejagat sebagai induk daripada seluruh kingdom state tribune colony atau republik yang ada di dunia ini menyatakan menjadi jondang (kotak) terhadap konflik yang terjadi di seluruh dunia," Ungkap Totok dalam sambutan.

Baca Juga: Gegerkan Warga Gegara Kemunculannya yang Tiba-tiba, Lokasi Keraton Agung Sejagat Malah Jadi Objek Wisata Dadakan, Batu Prasasti Jadi Benda Favorit untuk Diajak Selfie

3. Memperbaiki sistem bernegara

Kerajaan ini mengklaim berperan memperbaiki sistem kedaulatan, sistem bernegara, sistem ekonomi dan moneter secara global.

4. Punya Abdi Dalem

Tidak hanya berpakaian layaknya abdi dalam keraton, mereka mengaku memiliki raja dan permaisuri layaknya sebuah kerajaan.

Kekuasaan sang raja pun katanya tidak terbatas pada wilayah Purworejo tetapi melebihi Indonesia bahkan meliputi seluruh dunia.

Baca Juga: Kisah Cintanya Dipisah Ajal, Mayky Wongkar Usai Ditinggal Ria Irawan Mangkat: Kalau Emang Harus Pulang, Cepet-Cepet Ya Allah, Jangan Ditunda-Tunda

5. Memiliki Istana di Desa Desa Pogung Juru Tengah

Bangunan yang dijadikan sebagai istana itu berada di Desa Pogung Juru Tengah, Kecamatan Bayan, Purworejo, Jawa Tengah.

6. Reaksi Ganjar Pranowo

Terkait klaim Raja Keraton Agung Sejagat tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan jajarannya untuk berkomunikasi dengan masyarakat.

Komunikasi penting untuk menjawab beragam pertanyaan tentang kemunculan Keraton Agung Sejagat yang kini viral dan menjadi perbincangan masyarakat. (Permata Putra Sejati)

Artikel ini sudah tayang di Tribun Jateng dengan judul:Pengakuan Sri Rezeki, Mantan Pengikut Kerajaan Agung Sejagat Purworejo, Saya Dijanjikan Dolar US

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Tribun Jateng

Baca Lainnya