Destroyer China Bakal Ciut Jika Berhadapan dengan Kapal Perang Badas dari Dua Negara Asia Ini

Selasa, 14 Januari 2020 | 16:15
China Daily

Destroyer China Bakal Ciut Jika Berhadapan dengan Kapal Perang Badas dari Dua Negara Asia Ini

Sosok.ID - Tiga unsur kapal perang Republik Indonesia (KRI), yakni KRI Karel Satsuit Tubun (356), KRI Usman Harun (USH) 359, dan KRI Jhon Lie 358 berhasil mengusir kapal-kapal pencuri ikan asing China di perairan Natuna.

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksdya TNI Yudo Morgono menuturkan jika kapa-kapal tersebut awalnya tak mau disuruh keluar dari ZEE Indonesia.

"Meski agak sedikit membandel, namun kapal-kapal China tersebut akhirnya mau meninggalkan perairan utara Laut Natuna hingga keluar dari ZEE Indonesia," kata Yudo, Senin (13/1/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.

Memang, People's Liberation Army Navy (PLA Navy) China mempunyai isian kapal perang kelas berat.

Baca Juga: Penasehat Keraton Agung Sejagat Minta AS Kembalikan Kepemilikan Dunia Sesuai Perjanjian Majapahit, Gubernur Jateng: Pemerintah Purworejo Harus Minta Klarifikasi

Seperti Destroyer Type 052D Luyang III Class.

Military Today
Military Today

Luyang III Class PLA Navy

Bahkan beberapa hari belakangan, PLA Navy meluncurkan destroyer baru yakni Type 055 Nanchang Class.

Dalam setahunnya galangan kapal China mampu membuat setidaknya 28 kapal perang jenis Korvet, Fregat hingga Destroyer.

Namun seperti kata pepatah, diatasnya langit masih ada langit lagi, kegarangan kapal destrouer China bakal menyusut jika bertemu dengan dua kapal perang dari negara Asia ini.

Korea Selatan (Korsel) dan Jepang.

Khusus Korsel yang merupakan Sekutu Amerika Serikat (AS), negeri Gingseng itu mempunyai kapal Sejong the Great Class Destroyer (KDX-III) di inventori Republic of Korea Navy (ROKN).

US Navy
US Navy

Sejong the Great Class Destroyer

Mengutip naval-technology.com, Kapal kelas Destroyer ini merupakan turunan dari Arleigh Burke class milik US Navy.

Untuk persenjataannya, Sejong Class ini mampu menggotong rudal anti kapal Haeseong.

Baca Juga: Asyik Berenang di Sungai, Bocah 9 Tahun Tiba-tiba Dicaplok Buaya, Berhasil Lolos dari Maut Berkat Aksi Heroik sang Kakak yang Lakukan Ini pada sang Predator

Lebih parahnya, Sejong class mampu membawa rudal jelajah Hyunmoo III sekelas Tomahawak US Navy untuk menyerang target didaratan.

ROKN mempunyai 3 kapal jenis ini dan berencana membuat 3 lagi untuk mengantisipasi datangnya malapetaka dari saudara Utaranya.

Nah, untuk Jepang yang punya tradisi di laut amat kuat di masa Kekaisaran, Negeri Matahari Terbit sekarang mengandalkan Japan Maritime Self-Defense Force (JMSDF) untuk menjaga teritori lautnya.

JMDSF bahkan sampai saat ini masih bersitegang dengan China dalam perebutan hak atas pulau Senkaku/Diaoyu dengan PLA Navy.

Terhitung, JMDSF punya berjibun kapal jenis Destroyer.

Baca Juga: Nunung Pakai Sabu Karena Depresi , Kesaksiannya dalam Sidang Kurir Narkoba Terkini: Pokoknya Saya Beli Rp 2,6 Juta untuk Dua Gram

Yang terbaru nantinya pada Maret 2020, Jepang akan menugaskan Destroyer terbaru seberat 10.500 ton mereka, JS Maya.

Wikipedia
Wikipedia

JS Maya

Kapal perang jenis Guided missile destroyer dengan sistem Aegis seperti milik US Navy ini dibekali dengan berbagai rudal macam SM-2MR Standard Missile, SM-3 Anti-Ballistic Missile, SM-6 Standard Missile yang mampu mencegat serangan udara dan rudal balistik musuh.

Untuk pelibas kapal permukaan, JS Maya bisa diinstal rudal anti kapal Type 90 yang sudah mahfum di inventori JMDSF.

Jepang memang tak diizinkan memiliki rudal balistik macam Sejong Class karena JMDSF tugas pokoknya hanya melindungi tanah airnya sendiri bukan melakukan agresi.

Namun jika AS merestui, bisa saja JMDSF berubah haluan menjadi agresor karena situasi tegang dengan PLA Navy di Laut Cina Selatan (LCS). (Seto Aji/Sosok.ID)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : naval-technology.com, Kompas.com

Baca Lainnya