Sosok.id - Ternyata ada fakta mengerikan di balik menghilangnya si kembang desa yang selalu dicari-cari para pemuda di desanya.
Kini penampilannya sudah berubah setelah disekap selama bertahun-tahun di dalam rumah.
Simak kisahnya yang tragis berikut ini.
Seorang gadis mantan kembang desa disekap bertahun-tahun oleh seorang juru masak.
Beruntung, korban berhasil diselamatkan setelah berusaha kabur dari rumah tersebut.
Korban tak sendirian, gadis mantan kembang desa ini disekap bersama tiga saudara kandungnya.
Korban penyekapan berjumlah empat orang yakni Asminiwati (45), Titin Yuliarsih (42), Virnawati (40) dan Anis Mufidah (36).
Seluruh korban merupakan wanita itu disekap selama bertahun-tahun di dalam rumah.
Tak disangka, salah satu korban penyekapan yakni Asminiwati merupakan mantan kembang desa di wilayah tersebut.
Namun, mantan kembang desa itu kondisinya sudah berubah karena mengalami penyekapan selama bertahun-tahun.
Perempuan bernama Asminiwati dikenal sebagai kembang desa saat duduk dibangku SMA.
Korban Asminiwati sempat bekerja di Batam, Kepulauan Riau dan beberapa kota lainnya di Indonesia.
Namun, selama bertahun-tahun warga tak pernah melihatnya lagi sosok mantan kembang desa yang sempat menjadi incaran para pemuda itu.
Rupanya, belakangan diketahui gadis mantan kembang desa yang kini berusia 45 tahun itu disekap di dalam rumah bersama tiga orang saudaranya.
Mereka disekap oleh sang ibu yakni Artimunah (65) yang berprofesi sebagai juru masak.
Selama ini, Artimunah lah yang membiayai mereka hasil bekerja sebagai juru masak.
Suami Artimunah yang tak lain ayah Aminiwati sudah meninggal dunia sejak beberapa tahun silam.
Masa lalu Asminiwati yang sempat menjadi kembang desa menjadi cerita sisipan di balik drama penyekapan yang melibatkan sang ibu.
"Salah satu anak Bu Artimunah itu dulu kabarnya jadi kembang desa,” ujar Camat Pakis, Agus Harianto dikutip TribunnewsBogor.com dari TribunJatim.com, Sabtu (4/1/2020).
Asminiwati memang sempat bekerja di Batam, namun sejak disekap bersama tiga saudaranya oleh sang ibu, warga tidak ada yang mengetahui keberadaannya.
“Warga ini informasinya tidak tahu karena dulu anaknya memang kerja di luar kota,” sambung Agus.
Belum Diketahui secara jelas alasan sang juru masak atau ibu korban menyekap anak-anaknya.
“Saya kurang begitu paham apa alasannya. Ada informasi tentang aliran yang dianut, tapi belum jelas,” Agus menjelaskan.
Sang Ibu dan 4 Anaknya Dibawa ke Rumah Sakit
Kehidupan keluarga Artimunah belakangan menjadi soroton sebab dia diduga menyekap empat putrinya di dalam rumah.
Anehnya, peristiwa yang berlangsung lebih dari 10 tahun itu tidak diketahui oleh tetangga.
Camat Pakis, Agus Harianto, mengatakan dua anak Artimunah yakni Titin Y dan Anis Mufidah masih mendapat perawatan di RSJ Lawang.
Sementara Artimunah dan dua anaknya yang lain, Asminiwati dan Virnawati telah dipulangkan dan hanya rawat jalan.
“Sudah dipulangkan dini hari tadi pukul 00.30 WIB,” ujar Agus kepada Tribunjatim.com.
Agus tidak dapat memberi keterangan lebih lanjut perihal alasan Artimunah mengurung putrinya. Ketika ditanya terkait aliran yang dianut Artimunah, dia mengaku tidak mengetahui secara pasti.
“Mungkin saja dikurung setelah suaminya meninggal. Hanya perkiraan,” katanya kepada Tribunjatim.com.
Sementara itu Kapolsek Pakis, AKP Sutiyo mengatakan kasus ini sedang ditangani oleh Polres Malang.
“Ditangani Polres Malang,” kata dia.
Sibungsu Kabur Keluar Rumah
Terbongkarnya penyekapan itu saat si bungsu Anis Mufridah (36) kabur keluar rumah.
Keberhasilannya keluar rumah ini kemudian diketahui oleh salah satu warga, dan dilaporkan ke pihak aparat desa.
"Anak terakhir sempat keluar rumah dan cerita ke tetangga. Akhirnya tetangga melaporkan ke desa, lanjut lapor ke Polsek Pakis," ungkap Kasubag Humas Polres Malang, AKP Ainun Djariyah ketika dikonfirmasi, Jumat (3/1/2019).
Akhirnya, 4 anak beserta ibunya itu langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Jiwa, Lawang.
Akibat penyekapan tersebut, keempat anak Artimunah diduga mengalami depresi.
"Anak yang pertama dan ke empat bisa diajak komunikasi, berbeda dengan anak yang ketiga dan kedua yang sempat berontak. Mereka tetap dievakuasi, ke RSJ Lawang. Diperkirakan penyekapan tersebut selama bertahun-tahun," beber Ainun.
Alasan Artimunah (62) melakukan penyekapan terhadap 4 orang anaknya, diduga karena mengikuti saran seorang guru spiritual.
"Infonya ibunya didatangi seorang guru spiritual, anak-anaknya didoktrin untuk tidak keluar rumah, dan manut (nurut)," ujar Kasubag Humas Polres Malang, AKP Ainun Djariyah ketika dikonfirmasi, Jumat (3/1/2019).
Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Medis
Kapolsek Pakis, Iptu Sutiyo menerangkan, kini pihaknya masih menunggu pemeriksaan medis untuk memastikan kondisi kejiwaan Artimunah beserta anak-anaknya.
Ditanya terkait adanya hubungan Artimunah dengan seorang guru spiritual, Sutiyo belum bisa memastikan.
"Kami belum bisa meminta keterangan dan pemeriksaan kepada orang tua (Artimunah) karena masih pemeriksaan medis. Nanti tunggu lah setelah pemeriksaan medis kejiwaannya," ungkap Sutiyo.(Damanhuri)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kisah Gadis Mantan Kembang Desa Disekap Bertahun-tahun Oleh Juru Masak, Ayahnya Meninggal Dunia