Ikrar Sumpah Balas Dendam Hingga Kibarkan Bendera Tanda Perang Dimulai, Iran Akan Luncurkan Rudal Serang Kota-kota AS Tak Lama Lagi, Persiapannya Luar Biasa!

Senin, 06 Januari 2020 | 05:40
The Sun

Ikrar Sumpah Balas Dendam Hingga Kibarkan Bendera Tanda Perang Dimulai, Iran Akan Luncurkan Rudal Serang Kota-kota AS Tak Lama Lagi, Persiapannya Luar Biasa!

Sosok.ID - Sejumlah pejabat Iran, termasuk pemimpin tertingginya, bersumpah balas dendam setelah jenderal top mereka tewas diserang AS.

Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds yang merupakan sayap Garda Revolusi, terbunuh di Bandara Internasional Baghdad, Irak.

Dia tewas bersama wakil kepala organisasi paramiliter Irak Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, dalam rentetan serangan rudal.

Pentagon menyatakan, jenderal top Iran itu tewas dalam serangan berdasarkan "arahan" dari Presiden Donald Trump.

Baca Juga: Inilah Video Detik-Detik MQ-9 Reaper, Drone 'Buas' Milik AS Berondong Rudal Konvoi Militer Jenderal Iran, Qasem Soleimani!

Dalam kicauan di akun Twitter, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan tiga hari berkabung atas kematian Qasem Soleimani.

"Dia mati syahid setelah upayanya yang tidak kenal lelah selama bertahun-tahun," ucap Khamenei dilansir AFP Jumat (3/1/2020).

Khamenei menyatakan, dengan kehendak Tuhan, segala pekerjaan maupun langkah komandan 62 tahun itu tidak akan sia-sia.

"Balas dendam yang sangat menyakitkan menunggu para kriminal yang telah menumpahkan darah para martir itu di tangan mereka," ancamnya.

Baca Juga: Turun Liang Lahat Demi Antarkan Mantan Istri ke Peristirahatan Terakhir, Sule Ditangisi Histeris oleh Ibunda Lina: Jangan Tinggalkan Mamah Sule

Khamenei menyatakan Soleimani adalah "wajah perlawanan dunia", dan dibunuh oleh negara "paling kejam yang ada di Bumi".

(Tangkap layar FDLP via Daily Mirror)

Foto Donald Trump dipukul muncul di laman situs pemerintahan Amerika Serikat, FDLP, Minggu (5/1/2020).

Pemimpin tertinggi itu mengklaim, segala pihak yang berseberangan dengan AS bakal siap untuk membalaskan kematian Soleimani.

"Kehilangan jenderal kami memang pahit. Namun meneruskan perjuangannya dan mencapai kemenangan bakal membuat para penjahat getir," janjinya.

Senada dengan Khamenei, Presiden Hassan Rouhani menyatakan, kematian Soleimani yang disebutnya "syahid" telah menghancurkan negara di Timur Tengah.

"Tidak diragukan lagi Bangsa Iran yang besar dan negara bebas lain bakal balas dendam atas kejahatan ini," tegasnya.

Baca Juga: Biadab! Dilempar Sejauh 2 Meter, Seorang Wanita Terekam Dihajar Habis-habisan Oleh Seorang Pria, Begini Videonya!

Sementara Menteri Pertahanan Amir Hatami, yang juga komandan Pasukan Quds, berjanji pembalasan yang datang bakal "mengerikan".

"Kami akan menuntut pembalasan dari mereka yang terlibat dan bertanggung jawab dalam pembunuhannya," janjinya dikutip Sky News.

Soleimani dan Muhandis tewas bersama enam orang lainnya, ketika konvoi kendaraan mereka diserang oleh rentetan rudal.

Pentagon mengumumkan, mereka memang menggelar serangan yang membunuh Soleimani "atas arahan" dari Presiden Donald Trump.

Baca Juga: Ditinggal Shalat Jumat, Seorang Suami Kaget Dapati Istrinya Terpotong-potong Dan di Masukkan ke Dalam Kulkas, Begini Kronologinya!

"Atas arahan presiden, militer AS menggunakan tindakan penting dengan membunuh Qasem Soleimani, Kepala Pasukan Quds," ujar Pentagon.

Pentagon menyatakan, perwira berpangkat Mayor Jenderal itu secara aktif merencanakan serangan terhadap diplomat maupun militer AS di Timur Tengah.

"Jenderal Soleimani dan Pasukan Quds bertanggung jawab atas kematian ratusan warga AS maupun koalisi, serta ribuan orang yang terluka," jelas Pentagon.

Baca Juga: Siap Pertempuran Laut, TNI Kirim 600 Prajurit Dan 5 Kapal Perang ke Perairan Natuna, 18 Kali Operasi Siaga Tiap Hari, Pangkogabwilhan: TNI Wajib Melakukan Penindakan...

The Sun
The Sun

Rudal tersembunyi Iran

Washington menjelaskan, perwira tinggi berusia 62 tahun itu mendalangi serangan terhadap markas mereka di Irak.

Termasuk, serangan roket yang menewaskan seorang kontraktor sipil AS di wilayah Kirkuk pada Jumat pekan lalu (27/12/2019).

Baca Juga: PBB Angkat Bicara Soal Konflik Laut Natuna Indonesia Dengan China, Perserikatan Bangsa Bangsa Dukung Negara Ini!

"Amerika Serikat akan terus melanjutkan segala tindakan untuk melindungi warga dan kepentingan kami di mana pun mereka berada," tegas Pentagon.

Sementara Presiden Donald Trump merilis gambar bendera AS dalam kicauannya di Twitter menyusul kematian komandan top Iran itu.

Serangan itu terjadi tiga hari setelah massa yang merupakan pendukung Hashed menyerbut Kedutaan Besar AS di Baghdad.

Baca Juga: Kisah Pak Umay, Tak Bisa Berenang Dan Rumah Tenggelam Gegara Banjir Dalam Hitungan Menit, Nekat Panjat Pohon Ceri Selama 6 Jam Demi Selamatkan Istri

Aksi protes berujung kerusuhan tersebut terjadi setelah Pentagon menggelar serangan udara yang menewaskan 25 orang anggota Hashed.

Serangan yang terjadi Minggu (29/12/2019) itu disebut Washington merupakan balasan atas serangan roket yang menewaskan kontraktor sipil itu. (Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jenderal Topnya Tewas Diserang AS, Iran Bersumpah Balas Dendam"

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya