Follow Us

Akses Desa Terisolir Akibat Banjir, Lebih Dari 4.000 Warga Desa di Bogor Ini Nekat Susuri Hutan Demi Cari Tempat Aman, Ada Ibu Gendong Bayi 10 Bulan Pakai Selimut!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Senin, 06 Januari 2020 | 03:40
Akses Desa Terisolir Akibat Banjir, Lebih Dari 4.000 Warga Desa di Bogor Ini Nekat Susuri Hutan Demi Cari Tempat Aman, Ada Ibu Gendong Bayi 10 Bulan Pakai Selimut!
(KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)

Akses Desa Terisolir Akibat Banjir, Lebih Dari 4.000 Warga Desa di Bogor Ini Nekat Susuri Hutan Demi Cari Tempat Aman, Ada Ibu Gendong Bayi 10 Bulan Pakai Selimut!

Sosok.ID - Beberapa hari selepas menginjak tahun baru 2020 ternyata masih ada beberapa wilayah masih terdampak bencana banjir.

Bahkan wilayah-wilayah tersebut tak jauh dari Ibu Kota Negara, atau Jakarta.

Bencana yang datang menjelang pergantian tahun 2020 tersebut membuat ribuan warga di beberapa desa di wilayah itu menjadi korban.

Neneng, seorang ibu yang menjadi korban bencana banjir di Desa Harkat Jaya, Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, menceritakan perjuangan warga mengungsi ke tempat aman.

Baca Juga: Biadab! Dilempar Sejauh 2 Meter, Seorang Wanita Terekam Dihajar Habis-habisan Oleh Seorang Pria, Begini Videonya!

Ribuan warga terdampak bencana harus berjuang mencari jalan keluar dari lokasi bencana menuju tempat pengungsian, seperti kantor desa, sekolah, mushala, dan masjid.

Usai desanya diterjang banjir, Neneng mengungsi sambil membawa anaknya yang masih bayi.

Sedangkan kawasan tersebut masih diguyur hujan. Para korban bencana banjir pun berjalan sambil kehujanan.

"Kebetulan saya bawa bayi 10 bulan dan harus ditutupi pakai selimut," katanya.

Baca Juga: Ditinggal Shalat Jumat, Seorang Suami Kaget Dapati Istrinya Terpotong-potong Dan di Masukkan ke Dalam Kulkas, Begini Kronologinya!

Padahal medan yang harus mereka lewati untuk keluar dari lokasi bencana berupa jalan terjal berlumpur dan perbukitan.

Para pengungsi pun masih harus mengangkut berbagai barang bawaan.

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest