Sosok.id - Berbagai cara akan dilakukan oleh orang tua agar anak mereka mau belajar dan mengerjakan PR.
Bahkan, tak jarang sebagian dari mereka akan memberi hukuman yang cukup keras.
Tujuannya sama, membuat anak jera agar di masa depan mereka mau mengerjakan PR dengan kemauan mereka sendiri.
Seperti kasus yang terjadi di China ini.
Polisi menemukan seorang bocah laki-laki yang tengah mengemis di stasiun kereta api di Shanghai.
Melansir dari Kankannews.com via Asia One, bocah itu terlihat mengemis pada Kamis (12/12/2019) pagi.
Saat itu, sekitar pukul 04.45 waktu setempat, petugas kepolisian menerima panggilan yang mengatakan seorang anak laki-laki yang membawa tas sekolah.
Bocah itu sedang berlutut dan mengemis meminta makanan.
Dikatakan bahwa bocah itu hanya mengenakan jaket untuk melindungi tubuhnya dari cuaca yang dingin.
Diketahui pula bahwa ia ditinggalkan ayahnya di sana 45 menit sebelumnya.
Sebab, ayahnya diduga hendak pergi bekerja.
"Aku dilaporkan oleh guru. Aku tidak menyelesaikan PR-ku," ujar bocah itu.
Ayah bocah itu memberinya sebuah mangkok dan menyuruhnya berlutut sambil mengemis minta makan.
Saat ditanya apakah ayahnya itu mabuk, bocah itu menjawab "tidak".
Petugas kepolisian kemudian membawa bocah malang itu ke kantor polisi.
Ia diberi minuman hangat dan biskuit serta tak lupa pihak kepolisian menghubungi ibunya yang datang satu jam kemudian.
Ibunya mengatakan bahwa suaminya sangat kesal karena putranya sering dilaporkan tidak mengerjakan PR.
Walaupun demikian, ia tetap menentang hukuman yang diberikan oleh suaminya itu.
Petugas kepolisian kemudian mengatakan pada ibu bocah itu bahwa hukuman tersebut tidak boleh diterapkan.
Sebab memaksa anak untuk mengemis akan merusak harga diri mereka dan juga mengganggu ketertiban umum.
Di media sosial, warganet turut memahami kondisi sang ayah hingga membahayakan putranya sendiri.
"Saya bisa membayangkan sang ayah menjalani kehidupan yang sulit karena dia harus bekerja hingga tengah malam dan dia pasti sangat marah karena anaknya tak bekerja keras," tulis seorang warganet di Weibo, situs mirip Twitter di China.
"Tapi mengemis di stasiun kereta api terlalu berbahaya untuk anak itu," lanjutnya.
"Apa yang dipikirkan ayahnya?" tulis lainnya.
"Akan sangat terlambat bila sesuatu terjadi pada anak itu.
Syukurlah pihak kepolisian menemukannya," tambahnya.(*)