Bukan Habibie, Inilah Sosok Orang Indonesia Pertama yang Membuat Pesawat Terbang, Pakai Alat Seadanya Termasuk Kawat Jemuran

Senin, 16 September 2019 | 08:30
Kolase (Buku NURTANIO Perintis Industri Pesawat Terbang Indonesia/Catur Windu TNI AU 1945-1977)

Bukan Habibie, Inilah Sosok Orang Indonesia Pertama yang Membuat Pesawat Terbang, Pakai Alat Seadanya Termasuk Kawat Jemuran

Sosok.ID - Baharuddin Jusuf Habibie adalah salah satu tokoh Kedirgantaraan Indonesia yang juga sempat mengecap posisi tertinggi di negeri ini sebagai seorang Presiden.

Sepak terjangnya dalam bidang pesawat terbang tak bisa diremehkan, bahkan sudah diakui oleh dunia internasional.

Mister Crack, sebutan untuk Habibie karena telah menemukan teori menanggulangi keretakan sayap pesawat terbang yang dinamakan Progression Crack Theory atau yang sering disebut The Habibie Theory.

Namun ternyata di Indonesia bukanlah Mister Crack yang menjadi pelopor pembuatan pesawat terbang pertama kali.

Baca Juga: Setahun Alami KDRT Suami Bulenya, Tiga Setia Gara Nangis Minta Dipulangkan ke Indonesia: Gue Enggak Kuat!

Dari tangan sosok inilah yang melahirkan perusahaan penerbangan pertama di Indonesia yang akhirnya dikembangkan oleh Habibie sekembalinya dari Jerman.

"Bangsa yang merdeka harus memiliki pesawat buatan sendiri untuk keperluan sipil dan militer. Jangan bergantung pada bangsa lain, bangun kekuatan udara sendiri", salah satu dari orang yang sekarang mulai redup namanya di kancah Kedirgantaraan Nusantara.

Nurtanio Pringgoadisuryo, sebuah nama yang mungkin terdengar asing bagi rakyat Indonesia saat ini.

Namun di kancah TNI AU, namanya menjadi bapak pembuat pesawat pertama kali di Indonesia.

Baca Juga: Alat Vitalnya Diremas Oleh Seorang Pria, Lucinta Luna : Aku Tuh Tiba-tiba Punya Tenaga Samson

Ketertarikannya dalam hal pembuatan pesawat sudah ia awali bahkan sebelum Indonesia merdeka.

Nurtanio muda pernah mengenyam pendidikan di sekolah teknik Kogyo Senmon Gakko, tujuannya hanya mempelajari teknik pembuatan pesawat dan dasar-dasar aerodinamika.

Saking kecintaannya dalam hal pesawat terbang, ia pernah mendirikan klub pecinta pesawat yang bernama Junior Aero Club (JAC) pada jaman Jepang.

Setelah berdiri TRI AU (cikal bakal TNI AU), pada 9 April 1946, Nurtanio muda masuk dalam kesatuan tersebut di Biro Perencanaan dan Konstruksi.

Baca Juga: Hancurnya 13 Tahun Rumah Tangga Krisdayanti Gegara Perselingkuhan, Aurel: Mimi Tuh Banyak Bohongnya

Yakni sebuah Biro di bawah TRI AU yang berlokasi di Maospati, Jawa Timur (sekarang salah satu wilayah di Magetan).

Biro tersebut adalah pelopor pembuatan pesawat pertama di Indonesia sejak merdeka dengan tangan anak bangsa sendiri.

Dari sebuah bengkel sederhana di kaki gunung Lawu tersebut lahirlah pesawat-pesawat terbang melalui tangan besi Nurtanio.

Bekas gudang kapuk itu disulap menjadi bengkel kerjanya sebagai tempat memproduksi pesawat.

Baca Juga: Berita Militer : VERA-NG, Radar Canggih Milik Indonesia yang Bisa Deteksi Jet Tempur Siluman Milik Amerika

Dilansir Sosok.ID dari buku yang berjudul "NURTANIO Perintis Industri Pesawat Terbang Indonesia", ia mengusulkan kepada atasannya sebagai kepala Biro Perencanaan dan Konstruksi pada masa tersebut untuk membuat pesawat.

Hal yang aneh dan mungkin tak masuk akal yang ia ungkapkan kepada pimpinannya tersebut bukannya dilarang namun langsung disetujui walaupun tak memiliki alat dan bahan canggih untuk membuat sebuah pesawat terbang kala itu.

Opsir Muda Undara III Wiweko Soepono, sebagai kepala biro yakin dengan kemampuan Nurtanio untuk membuat pesawat terbang.

Nurtanio muda mengusulkan bahan yang mungkin tak dibayangkan untuk membuat pesawat terbang.

Baca Juga: Karyanya Ditegur KPI, Inilah Kata Mutiara Stephen Hillenburg Sang Pencipta Spongebob Squarepants

Dari bahan-bahan yang ada disekitarnya dan mungkin bisa dianggap bahan yang sepele ia meramunya menjadi sebuah pesawat terbang.

Dikutip dari buku berjudul "Catur Windu TNI AU 1945-1977", berkaca dari desain yang sudah ada yakni pesawat jenis Zogling, karya ilmuwan aeronautika Jerman, Alexander Lippish, ia membuat pesawat pertama oleh tangan pribumi Indonesia.

Buku NURTANIO Perintis Industri Pesawat Terbang Indonesia

Desain gambar pesawat sederhana

Bahan dasarnya dan bahan utamanya adalah Kayu Jamuju yang ia ambil sendiri dari hutan.

sementara badan pesawatnya hanya menggunakan kain belacu yang ia beli langsung dari Madiun kala itu.

sebagai perekat rangka pesawat tersebut ia hanya menggunakan kawat jemutan yang ada di sekitar bengkel pesawat sederhana tersebut.

NWG-1, (Nurtanio Wiweko Glider) - 1 pada akhir tahun 1946, sederhana namun menjadi gerbang pembuka industri penerbangan Indonesia kala itu.

NWG-1 diperuntukan sebagai pesawat layang untuk sarana latihan bagi klub terbang di sekip, Yogyakarta.

Baca Juga: Awalnya Hanya Kuli Bangunan, Pria Asal Kalimantan Ini Menjelma Jadi Dewa Judi Tersohor Dunia

Sebelum menginjak tahun 1947, sebanyak 6 unit pesawat diselesaikan sebagai sarana menyeleksi serta melatih 20 kadet pilot TRI-AU kala itu sebelum dikirim ke sekolah penerbangan di India.

Buku

Penerbangan Pesawat NWG-1 buatan Nurtanio

Sayangnya, tak ada satupun pesawat NWG-1 yang tersisa saat ini, mungkin karena bahan bakunya yang mudah rapuh dan juga situasi politik saat itu terjadi pemberontakan PKI di Madiun serta Agresi Militer Belanda 1 yang menjadi penyebab pesawat tersebut tak berbekas sampai saat ini.

Namun, kehebatan Nurtanio membuat pesawat terbang NWG-1 menjadi awal baginya yang akan memuluskan jalannya membuat pesawat-pesawat lainnya dikemudian hari. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya