Sosok.id - Menjadi seorang transgender merupakan hal yang sangat tabu di Cina.
Sebab, masyarakat menganggap orang-orang tersebut memiliki gangguan kejiwaan.
Selain itu, mereka juga akan didiskriminasi.
Karena ketakutan tersebut, seorang bocah laki-laki berusia 16 tahun melakukan aksi nekatnya.
Ia duduk di lantai rumahnya di daerah pedesaan Cina bagian timur.
Berbekal sebuah pisau bedah dan video tutorial di internet, ia mencoba untuk memotong alat kelaminnya sendiri.
Alice (23) nekat melakukan aksi berbahaya pada saat itu karena ia telah putus asa.
Ia merasa bahwa jiwanya tidak sesuai dengan tubuhnya.
Walaupun tak berhasil melakukan 'operasi' itu dan terluka parah, ia tetap diam.
Tak memberi tahu keluarganya, maupu pergi berobat ke rumah sakit.
Semua itu terpaksa ia pendam sendirian, sebab ia ketakutan.
Sekarang, di usianya yang ke 23, bocah itu menyebut dirinya sebagai Alice.
Alice mangaku bahwa tindakan yang ia lakukan sangatlah berbahaya.
Bahkan, ia menyadari betul bahwa aksi tersebut dapat berakibat fatal.
"Saya putus asa dan takut," ujarnya, seperti dikutip AFP via Dailymail pada Kamis (12/9/2019).
"Perasaan dalam hati saya lah yang memaksa saya untuk melakukan aksi itu," tambahnya.
Di Cina, tak ada perhitungan resmi terhadap jumlah transgender.
Namun, ada beberapa fasilitas medis yang menawarkan operasi penggantian kelamin.
Tetapi, informasi profesional tentang perawatan hormon hanya sedikit.
Keadaan ini lalu membuat masyaraktnya yang ingin berganti jenis kelamin lari ke pasar gelap atau internet.
Sementara, syarat untuk mengganti kelamin adalah persetujuan keluarga.
Padahal, orang-orang biasanya enggan membicarakan hal ini karena ketakutan akan stigma yang diberikan pada mereka.
Bahkan, bagi mereka yang cukup berani mengatakan pada keluarganya, akan kesulitan mendapatkan persetujuan.
"Itu adalah kekhawatiran yang terus menghantuiku," ujar Alice.
Sebuah data menunjukkan bahwa para waria di Cina memilih tindakan yang berisiko.
Seperti melakukan operasi sendiri yang berbahaya atau lari ke negara lain.
Selain faktor lingkungan masyarakat, biaya juga turut mempengaruhi tidakan berbahaya.
Seorang transgender mengaku kepada AFP bahwa ia melakukan operasi secara ilegal di Thailand.
"Tidak ada cara lain untuk melakukannya," ujarnya.
"Anda harus mencari informasi mengenai semua ini dari orang lain di internet," jelasnya.(*)