Sosok.id - Seorang ayah di Jerman menuliskan kisah tentang putrinya yang pergi dan menjadi istri ketiga seorang teroris.
Leonorra Messing (19) pergi dari rumahnya di Sangerhausen, Saxony-Anhalt, Jerman pada 2015.
Dilansir dari Dailymail pada Rabu (11/9/2019), ia meninggalkan rumahnya untuk bergabung dengan kelompok Islamic State (IS) di Suriah.
Leonorra pergi ke Suriah untuk bertemu dengan seorang pria bernama Martin Lemke.
Pria yang juga dikenal sebagai Nihad Abu Yasir itu adalah seorang teknisi yang bekerja untuk IS.
Tugasnya adalah memperbaiki komputer dan telepon yang rusak atau bermasalah.
Tapi, ada pula yang mengatakan bahwa Martin bekerja untuk polisi agama yang ditakuti.
Sebulan sebelum Leonorra pergi, ia tampak berfoto dengan sang ayah, Maik Messing (47).
Maik mengatakan pada CEN, bahwa putrinya tak hanya 'digoda' tetapi juga 'melanggar hukum'.
Maik mengetahui hubungan putrinya semakin serius ketika Martin meneleponnya.
Martin mengatakan bahwa Leonorra aman bersamanya.
Tetapi, Maik tak percaya begitu saja pada Martin.
Sebab, Leonorra bukanlah warga negara tersebut dan keluarganya ada di Jerman.
Leonorra tidak seharusnya berada di negara tersebut.
Bahkan, Leonorra hanyalah anak sekolah biasa yang juga ikut membantu di panti jompo.
Ia juga tidak menujukkan tanda-tanda telah terkena pengaruh IS.
Tetapi, ketika ia bergabung dengan Suriah pada tahun 2015, ia belajar mengenai islam di Kota Raqqa.
Walaupun demikian, Leonorra tetap berhubungan dengan keluarganya yang berada di Jerman.
Dia bahkan menceritakan kepada sang ayah tentang kehidupannya di negara tersebut.
Saat menikah, ia bercerita mengenai emas yang diterimanya.
Juga saat terjadi perang, kengerian ISIS, dan kegiatannya sehari-hari seperti membuat roti.
Leonorra juga mengatakan pada Maik tentang kehidupan rumah tangganya.
Ia pernah mengatakan pada Maik bahwa suaminya membeli seorang budak.
Leonorra menduga, suaminya membeli budak itu dengan uang sebesar Rp 11 juta.
Kini, usai kekalahan kelompok suaminya, Leonora tinggal di penjara Kurdi di timur laut Suriah.
Leonorra berharap ia bisa kembali ke keluarganya di Jerman.
Polisi Jerman kini tengah melakukan penyelidikan mengenai keterlibatan Leonorra dengan kelompok tersebut.
Minggu ini, keluarga Leonorra yang di Jerman juga akan diselidiki.
Leonorra mengungkapkan, awalnya semuanya baik-baik saja.
Sebab, kelompoknya masih memiliki uang dan ia dapat hidup layak.
Baca Juga: Masa Lalu Betrand Peto Diobok-obok Media, Ruben Onsu Geram: Terpikir Enggak Dampak Perbuatan Kalian?
Namun, saat kota Raqqa diserang, Leonorra harus berpindah-pindah tempat setiap minggu.
Ia bersama suami dan istri keduanya, Sabina (34), yang juga berasal dari Jerman, serta anak-anaknya.
Mereka ditangkap oleh Pasukan Demokrat Suriah dan dibawa ke Kurdi.
Leonorra juga mengatakan bahwa dirinya telah beberapa kali mencoba melarikan diri.
Namun, ia selalu ketahuan oleh suaminya.
"Saya ingin kembali ke keluarga saya yang berada di Jerman, kembali ke kehidupan lama saya. Saya tahu ini adalah kesalahan besar," ujar Leonorra, seperti dikutip dari Dailymail.(*)