Kisah Pilu Mbah Waris, Mantan Pengawal Bung Karno Sekarang Mencari Sesuap Nasi Sebagai Pengasong Koran

Selasa, 10 September 2019 | 11:00
Kolase Youtube Cak Budi Official

Kisah Pilu Mbah Waris, Mantan Pengawal Bung Karno, Menyambung Hidup Sebagai Pedagang Koran Lampu Merah

Sosok.ID - Di Surabaya, apabila melintasi perempatan Panjang Jiwo (Jangjiwo) setiap pagi hari ada seorang kakek duduk tepat di bawah lampu merah.

Pria berusia 88 tahun tersebut sedang mencari nafkah dengan berdagang koran.

Sebisa mungkin pria lansia tersebut mencari nafkah dengan hasil keringatnya tanpa harus meminta-minta.

Hal tersebut ia lakukan demi menghidupi istri dan keenam anaknya di rumah.

Mbah Waris (86) mulanya menceritakan kebiasaan santapan paginya setiap hari hanya umbi-umbian.

Baca Juga: Instan Karma! Usai Memperkosa Seorang Gadis, Kemaluan Pria Ini Digigit Anjing Pit bull Hingga Putus

Ia tak biasa menyantap nasi dipagi hari sebab sudah jadi kebiasaannya sejak masih muda.

Dilansir dari Saluran Youtube Cak Budi Official, ia menceritakan santap paginya yang hanya ditemani Ketela dan Singkok tersebut sudah menjadi rutinitas sejak pagi.

"Saya gini dik, kalau pagi itu masih ndak seberapa. (Tapi) tempe goreng atau telo goreng itu udah kenyang. Karena dulu Bung Karno di Irian ya makannya itu (telo) jadi saya ngikut Bung Karno," kata Mbah Waris seperti dikutip dari channel YouTube Cakbudi Official, Senin (2/9/2019).

Namun ternyata, terselip nama Bung Karno saat ia menceritakan menu santap paginya tersebut.

Baca Juga: Usai Rekam Video dan Berucap Bakal Terjadi Kecelakaan, Pengemudi Mobil Ini dan Rekannya Tewas Disambar Bus

Dengan fasih ia menceritakan ingatannya sebagai seorang pejuang kemerdekaan.

Tanpa terkecuali saat ia menceritakan menu santapannya tersebut sudah menjadi kawan paginya sejak ia masih mengawal Bung Karno.

Belum diketahui Mbah Waris menjadi pengawal Bung Karno sejak presiden pertama Indonesia tersebut telah jadi orang nomor satu di negeri ini atau justru sebelum Indonesia merdeka.

Namun, pria renta tersebut juga menceritakan bagaimana kisahnya saat mengawal Bung Besar tersebut baik saat di Surabaya, Bali maupun Papua.

Baca Juga: Kesal Lantaran Tak Ada Lauk Saat Hendak Makan, Seorang Suami Tega Pukul dan Cekik Sang Istri

"Kita itu pengawalnya Bung Karno dik, jadi di mana Bung Karno ada kita kawal Bung Karno. Jadi Bung Karno turun di Wonokromo sampai Tugu Pahlawan kita kawal. Sudah blenger berjuang," tutur Mbah Waris, dikutip dari Saluran Youtube Cak Budi Official.

Ia juga menceritakan sudah mblenger berjuang saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia kala tahun 1945 dan menjadi pengawal Bung Karno.

Menjadi sasaran tembak Tentara Belanda maupun Jepang sudah biasa bagi Mbah Waris kala itu.

Namun ia tetap setia menjadi pengirim Bapak Pendiri Bangsa, Bung Karno kemanapun pemimpinnya tersebut berada.

Baca Juga: KPAI Kunci Akun Instagram Setelah Disinyalir Jadi Biang Kerok Dihentikannya Audisi Bulutangkis PB Djarum

Kerasnya perjuangan pria renta penjual koran di salah satu sudut kota Surabaya pada masa kemerdekaan Indonesia tersebut tak lantas membuatnya menjadi seorang yang kaya harta.

Bahkan di masa tuanya yang harusnya diisi dengan mengenang waktu-waktu perjuangannya sembari mengistirahatkan tubuh rentanya tersebut tak sempat ia kecap.

Capture Youtube / Cak Budi Official

Mbah Waris Ketika ditemui Cak Budi di bawah lampu merah perempatan Panjang Jiwo Surabaya.

Ia masih harus berjuang mencari pundi-pundi uang untuk menutupi kehidupannya dan keluarganya yang masih belum stabil kata Mbah Waris.

Ia juga bercerita mengenai anak-anaknya yang masih duduk di bangku sekolah serta istrinya yang memiliki jarak usia lumayan jauh.

Hal tersebut menjadi pemantik semangat Mbah Waris untuk mencari nafkah demi anaknya yang masih menimba ilmu di Surabaya.

Video mengenai kisah Mbah Waris tersebut kemudian viral di sosial media hingga pemerintah kota Surabaya akhirnya turun tangan.

Baca Juga: Sempat Dikabarkan Hamil Setelah 6 Bulan Resmi Jadi Nyonya Barack, Syahrini Akhirnya Angkat Bicara

Menanggapi video viral Mbah Waris yang berjualan koran di pinggir jalan, pemerintah Kota Surabaya langsung bertindak cepat.

Melalui Facebook resmi Command Center Surabaya (6/9/19), Pemkot Surabaya telah memberikan sejumlah bantuan kepada mantan pengawal Bung Karno tersebut.

Dari tulisan tersebut, diketahui bahwa Mbah Waris bukan warga asli Surabaya melainkan warga Kediri.

Pihak pemerintah kota pun sempat mengantar Mbah Waris kembali ke tempat asalnya, namun ia kembali lagi lantaran masih menunggu anaknya selesai sekolah.

Baca Juga: Kisah Jennifer Pan, Bocah yang Tembak Kepala Ibunya Karena Disuruh Belajar Terus-terusan

Terkait ramainya postingan kakek yang mengaku sebagai mantan pengawal Presiden Sukarno, Pemkot Surabaya sudah melakukan gerak cepat.

Pemkot Surabaya telah memberi bantuan kepada Mbah Waris dan keluarga bahkan berniat memulangkannya ke Kediri.

Namun, Mbah Waris menolak sebab masih menunggu satu tahun lagi anaknya selesai sekolah di Surabaya barulah ia akan kembali ke kampung halamannya.

Melalui akun Facebook resmi Pemkot Surabaya tersebut mengucapkan terima kasih kepada pengunggah video pertama yakni Cak Budi pemilik saluran Youtube Cak Budi Official.

Baca Juga: Tak Puas Jadi Pengacara, Wanita Ini Pilih Jadi PSK Sebagai Kerjaan Sampingan dan Hasilkan Ratusan Juta dalam Waktu Singkat

Pemkot Surabaya juga mengajak warga melalui akun Facebook tersebut untuk melaporkan secepatnya mengenai kabar orang di sekitar warga Surabaya yang mengalami nasib sama seperti Mbah Waris.

Agar segera ditindak lanjuti dengan pemberian bantuan oleh Pemkot Surabaya. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Facebook, YouTube

Baca Lainnya