Sosok.ID - Belum lama ini publik sempat dihebohkan dengan foto viral seorang pria nekat menagih utang lewat karangan bunga di jagat media sosial.
Tak tanggung-tanggung, si pria pemberi utang sampai mengirimkan 6 karangan bunga berisi nada sindiran ke pesta pernikahan si pengutang.
Pria ini mengaku nekat melakukan hal tersebut lantaran kesal sudah setahun menagih utang tapi tak menemukan hasil.
Ya, mengirimkan karangan bunga untuk acara-acara penting sudah menjadi tradisi mendarah daging di Tanah Air.
Pernikahanan, pemakaman atau peresmian gedung baru adalah salah satu contoh acara-acara penting yang kerap mendapatkan kiriman karangan bunga.
Bentuk dan jenis karangan bunga yang dikirimkan pun beragam.
Umumnya, karangan bunga digunakan sebagai bentuk ucapan dari pengirimnya kepada si empunya acara.
Namun apa jadinya bila karangan bunga justru digunakan sebagai alat untuk menagih utang?
Ya, adalah pria bernama Ronald Sinaga yang nekat menagih utang dengan menggunakan karangan bunga.
Aksi nekat Ronald Sinaga ini pertama kali diketahui dari postingan akun Instagram pribadinya, @brorondm pada Sabtu (24/8/2019) lalu.
Dalam unggahannya tersebut, Ronald Sinaga memposting foto 6 karangan bunga yang ia kirimkan untuk si pengutang.
Isi ucapan pada karangan bunga yang Ronald Sinaga kirimkan hampir semuanya berisi kalimat sindiran tentang utang yang belum juga dilunasi.
"Nagih #hutang yang berlarut larut tanpa jalan keluar. Kirim ke kondangan saja.
Tetap gak mampan? Gue kirim terus ke rumahnya mulai minggu depan.
Rumah gak mampan? Berikutnya ke kantor bapaknya!! Dari pada berantem, bisa masuk penjara jadinya.
Kalau punya bukti, ngapain takut nagih," tulis Ronald Sinaga seperti yang dikutip Sosok.ID dari akun Instagramnya, Selasa (27/8/2019).
Tak ayal, foto-foto karangan bunga yang ia kirimkan untuk menagih utang ini viral dan disukai lebih dari 10 ribu para pengguna akun Instagram.
Melansir Kompas.com, rupanya aksi nekat ini dilakukan Ronald Sinaga bukan tanpa alasan sama sekali.
Aksi mengirim karangan bunga untuk menagih utang ini Ronald lakukan lantaran sudah kepalang kesal.
Bayangkan saja, nyaris satu tahun menagih utang tanpa ada hasil, tiba-tiba saja yang punya utang justru menggelar pesta pernikahan besar-besaran di sebuah gedung di Jakarta.
Tak main-main, utang yang dimiliki si empunya utang pun cukup besar, yakni sekitar Rp 300 juta.
Merasa amat kesal telah dipermainkan, Ronald pun langsung mengirimkan 6 karangan bunga yang bernada sindiran ke pesta pernikahan si pemilik hutang.
"Karena sudah hampir satu tahun menagih-nagih tidak ada hasil, dan kebetulan saya mengetahui tiga bulan sebelumnya dia mau nikah gitu kan.
Wah hebat bisa nikah bisa pesta tapi utangnya masih gantung nih," kata Ronald seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Ronald mengaku mengenal si pengutang dari salah satu klub motor gede yang ia ikuti.
Awalnya ia ingin mendatangi pesta pernikahan si pengutang bersama dengan istri.
Namun lantaran takut emosi dan membuat masalah semakin runyam, Ronald pun mengurungkan niatnya.
"Karena memang rencananya saya mau datangin juga kondangannya sama istri kan.
Tapi dalam perjalanan, kami memutuskan enggak jadi datang karena takutnya saya emosi, dia emosi, keluarganya emosi, baku hantam bisa ada yang masuk penjara. Jadi kita batalkan," lanjut Ronald.
Ronald mengungkap saat menjalankan rencananya, beberapa vendor sempat menolak dirinya yang menagih utang lewat karangan bunga.
Keenam karangan bunga yang ia kirim pada pesta pernikahan si pengutang tersebut datang dari beberapa vendor yang berbeda.
Untuk 6 karangan bunga ini, Ronald harus merogoh kocek hingga lebih dari Rp 3 juta, dengan harga karangan bunga per buah Rp 600.000.
"Saya pesan tiga waktu akad (nikah), tiga waktu siang (resepsi). Jadi tempatnya ngacak. Datangnya enggak bersamaan.
Saya mantau ke staf saya yang urusin bunga, mana fotonya benaran enggak bunga terkirim," lanjut dia.
Menurut pengamatan Ronald, karangan bunga yang ia kirim itu berada di sekitar lokasi gedung pernikahan hingga acara selesai.
Namun, nyatanya hingga hari ini utang tersebut belum dibayarkan kepada Ronald.
Saat ditanya upaya lanjutan apa yang akan dilakukan jika utang tersebut tak kunjung dibayar, Ronald berencana akan mengirim karangan bunga selanjutnya ke kantor si pengutang.
"Akan saya kirim terus (karangan bunga) ke rumah dan kantornya," pungkas Ronald.
(*)