Sosok.ID -Keberadaan pilot Susi Air, Philips Marthen (37) masih dalam pencarian Polisi dan TNI yang bekerjasama dengan masyarakat setempat.
Mengutip Kompas.id (9/2/2023), pilot Susi Air saat ini disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Sebelumnya keberadaan Philips Marthen hilang, pesawat Susi Air yang dipilotinya dibakar KKB Papua di landasan terbang perintis di Paro, Selasa (7/2/2023).
Usai pembakaran pesawat Susi Air, Panglima Kodam XVII/Cendrawasih Mayjen M. Saleh Mustafa mengabarkan, pilot dibawa oleh KKB yang dipimpin Egianus Kogoya.
"(Pilot) dibawa oleh kelompok EK (Egianus Kogoya)," ujarnya melalui pesan singkat dikutip dari Kompas.com (7/2/2023).
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri menyampaikan, penyanderaan pilot Susi Air ini diawali dengan ancaman KKB yang diduga dipimpin Egianus Kogoya terhadap 15 pekerja yang membangun Puskesmas di Paro.
"Mereka mencurigai bahwa 15 pekerja yang akan membangun Puskesmas di Paro itu ada anggota TNI atau BIN, sehingga mereka melakukan pemeriksaan," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri dikutip dari Kompas Video.
"Namun ada 5 orang yang tidak ada identitasnya, sehingga mereka tahan. Informasi tersebut sampai ke kami dan kami meminta kepada Kapolres berkoordinasi dengan Bupati untuk segera dievakuasi dikeluarkan dari Paro karena kami tidak mau ada pembantaian."
"Tanggal 6 kita sudah susun rencana, apabila nanti pesawat masuk kita akan bawa keluar para pekerja," sambungnya.
Namun saat pesawat datang menjemput para pekerja, pesawat tersebut dihadang dan tidak diperbolehkan terbang.
Para pekerja berhasil diselamatkan warga, namun pesawat Susi Air serta pilotnya ditahan oleh KKB.
Aksi KKB pada 15 pekerja ini hampir serupa dengan latar pembantaian 19 karyawan Istaka Karya pada 2 Desember 2028 silam.
Saat itu, Egianus Kogoya juga menuduh para pekerja Trans Papua yang sedang membangun jembatan jalan di Kali Yigi-Kali Aruk, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga disusupi oleh intelijen TNI, Polri dan BIN.
Melansir Tribunnews.com, menurut saksi selamat, 19 karyawan PT Istaka Karya dan PUPR tewas dibantai Egianus cs.
Sehari pasca kejadian, Egianus cs terlibat baku tembak saat KKB berusaha mengejar karyawan PT Istaka Karya yang melarikan diri ke Distrik Muba.
Satu prajurit TNI yakni Serda Handoko gugur dalam baku tembak tersebut.
Baca Juga: Menilik Pasukan Elite TNI yang Mampu Berantas KKB Egianus Kogoya
(*)