Sosok.ID - Kisah Nabi Musa AS hidup di zaman RajaFir'aun yang kejam, tongkatnya mampu membelah lautan.
Sebelum diangkat menjadi anak Raja Fir'aun, Nabi Musa AS hidup dalam bayang-bayang kekhawatiran pembunuhan.
Di masa kelahiran Nabi Musa AS, Raja Fir'aun memerintahkan agar setiap bayi laki-laki dari kalangan Bani Israil agar dibunuh.
Ibu Musa memasukkannya ke peti kayu dan menghanyutkan Musa ke Sungai Nil demi menghindari pembunuhan.
Singkat cerita Musa ditemukan oleh istri Fir'aun, Asiyah binti Muzahim, dan Allah SWT menanamkan rasa cinta pada istri Fir'aun, sehingga diangkatlah Musa sebagai anak.
Kisah ini tertera dalam firman Allah SWT Al-Quran surat Al-Qasas ayat 9:
وَقَالَتِ امْرَاَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِّيْ وَلَكَۗ لَا تَقْتُلُوْهُ ۖعَسٰٓى اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ
Artinya: Dan istri Firaun berkata, “(Dia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak,” sedang mereka tidak menyadari.
Nabi Musa AS disusui oleh ibunya sendiri, dan ketika tumbuh dewasa, ia menyadari bahwa Fir'aun adalah raja yang kejam.
Merasa keselamatan dirinya terancam, Nabi Musa AS ingin pindah dari Mesir ke tempat yang damai dan jauh dari kejahatan.
Allah SWT mengabulkan permintaan Nabi Musa AS. Ia dan kaum Bani Israil lantas melakukan hijrah, yang mana kisah ini tertulis dalam surat Ad-Dukhan ayat 23:
فَاَسۡرِ بِعِبَادِىۡ لَيۡلًا اِنَّكُمۡ مُّتَّبَعُوۡنَۙ