Sosok.ID -Kisah cinta para nabi memang menarik untuk diikuti serta diteladani.
Salah satu kisah cinta nabi yang bisa kita ambil hikmah dan pelajarannya adalah kisah cinta fenomenal antara Nabi Yusuf AS dan Zulaikha.
Nabi Yusuf dikenal sebagai sosok laki-laki yang sangat tampan.
Bahkan, ketampanannya itu bisa memesona para perempuan termasuk salah satunya istri majikannya sebelum ia menjadi seorang nabi, yaitu Zulaikha.
Kisah cinta Nabi Yusuf dan Zulaikha sendiri banyak dijelaskan oleh para ahli tafsir dalam berbagai kitabnya.
Salah satunya karya Imam Al-Qurthubi, yaitu al-Jami’li Ahkam Al-Qur’an.
Awal Pertemuan
Awal pertemuan Nabi Yusuf dan Zulaikha bukan terjadi lewat pesta-pesta mewah atau berpapasan di sebuah jalan, melainkan karena sang nabi merupakan budak yang kemudian diangkat menjadi anak oleh Qithfir, yang merupakan suami dari Zulaikha.
Dalam beberapa kisah dikatakan bahwa Qithfir merupakan seorang Menteri Keuangan di negara Mesir yang memiliki pengaruh cukup kuat.
Singkat cerita, Nabi Yusuf kemudian tinggal di istana bersama keluarga angkatnya.
Zulaikha lalu terperdaya dengan pesona dan ketampanan Nabi Yusuf.
Bahkan, dikatakan pula bahwa Zulaikha sering memuji-muji Yusuf mulai dari rambutnya yang indah hingga wajahnya yang tampan.
Zulaikha berkata kepada Yusuf AS; “Wahai Yusuf, betapa indah rambutmu.”
Yusuf menjawab; “Ia adalah yang pertama kali akan gugur dari badanku.” Zulaikha kembali berkata; “Wahai Yusuf, betapa tampan wajahmu.”
Yusuf juga menjawab; “Itu akan menjadi makanan tanah, dan akan terus demikian sampai ia menelannya.”
Zulaikha sering menggoda Yusuf
Zulaikha adalah cobaan terberat bagi Nabi Yusuf.
Sebagai laki-laki, Nabi Yusuf juga memiliki nafsu, terlebih Zulaikha adalah perempuan yang begitu cantik jelita.
Bahkan, diketahui Zulaikha sering berhias secantik mungkin untuk menggoda iman Nabi Yusuf.
Usaha Zulaikha untuk menggoda Nabi Yusuf ternyata tak sia-sia, Yusuf seperti tak tahan godaan dan terpesona dengan Zulaikha.
Keduanya lalu masuk rumah dan mengunci pintu.
Yusuf pun mulai menanggalkan celananya, dan hampir terpedaya ajakan Zulaikha.
Namun, tiba-tiba bayangan Ya’qub berdiri di rumah, menggigit jarinya sambil berkata; “Wahai Yusuf, janganlah kamu melakukannya (berbuat mesum dengannya), karena perumpamaanmu selama kamu tidak melakukannya adalah seperti burung di langit yang tidak memiliki kekuatan, dan perumpamaanmu jika kamu melakukannya adalah seperti ia mati dan jatuh ke bumi karena tidak mampu mempertahankan dirinya.”
Yusuf pun kemudian mengikat kembali celananya dan sangat ingin pergi keluar, namun Zulaikha menangkapnya dan memegang ujung gamisnya dari belakang.
Setelah itu, Zulaikha menyobek gamis Yusuf sampai terlepas darinya.
Yusuf pun menjauhinya dan bergegas menuju pintu.
Zulaikha menjatuhkan fitnah karena cintanya tak terbalas
Penolakan Yusuf itu kemudian membuatnya dipenjara karena berbagai fitnah.
Zulaikha menutup aibnya dengan menjatuhkan semua kesalahan pada Yusuf, dan meminta sang suami untuk memenjarakan Yusuf dalam waktu yang sangat lama.
Namun setelah itu, suami Zulaikha meninggal dan Zulaikha pun seketika menjadi miskin, penglihatannya pun menghilang dikarenakan tangisan panjang terhadap Yusuf.
Nasib juga membuat Zulaikha menjadi pengemis.
Nabi Yusuf dan Zulaikha dipertemukan kembali dan akhirnya berjodoh
Setelah sekian lama Nabi Yusuf dipenjara tibalah waktu ia dibebaskan.
Nabi Yusuf pun akhirnya menjadi pejabat negara, bahkan menjadi pengganti raja sebelumnya yang telah meninggal.
Singkat cerita, Nabi Yusuf dipertemukan kembali dengan Zulaikha.
Zulaikha pun berkata; “Maha Suci Allah SWT yang mengubah seorang raja menjadi budak karena dosa yang dilakukannya, dan mengubah seorang budak menjadi raja karena ketaatannya.”
Yusuf pun berkata; ”Siapa itu?.”
Kemudian orang-orang membawa Zulaikha ke hadapannya.
Dan Zulaikha berkata; “Aku pernah mengurusmu dengan sepenuh hati, menyisir rambutmu dengan tanganku, dan membesarkanmu di rumahku. Aku telah memuliakanmu. Akan tetapi, kebodohanku telah mengubah semuanya, sehingga aku hancur. Hartaku habis, kemuliaanku hancur, kehinaan menguasaiku dan pengelihatanku hilang. Setelah aku jatuh dari kedudukanku, kini aku menjadi orang yang dikasihani. Aku meminta-minta belas kasihan orang-orang. Ada yang kasihan melihatku, dan ada yang tidak. Inilah balasan bagi orang-orang yang membuat kerusakan.”
Mendengar itu, Yusuf menangis dan sedih.
Kemudian Yusuf berkata kepada Zulaikha, “Apakah masih ada yang tersisa dari rasa sukamu kepadaku sedikit?”
Zulaikha berkata; “Demi Allah SWT, sekali memandang wajahmu lebih aku sukai daripada dunia dengan segala nikmatnya. Ulurkanlah kepadaku kepala cemetimu (cambuk).”
Yusuf kemudian mengulurkan cemetinya. Dan Zulaikha meraihnya serta menaruh di dadanya.
Yusuf AS merasakan ujung cemeti yang dipegangnya bergetar karena gejolak hati Zulaikha.
Yusuf AS lalu menangis dan berlalu pulang ke rumahnya.
Kemudian Yusuf AS mengutus seorang utusan menemui Zulaikha untuk menyampaikan; “Jika kamu mau, kami akan menikahkanmu dan membuatmu menjadi kaya.”
Seketika itu Zulaikha berkata kepada utusan tersebut, “Aku berlindung kepada Allah SWT dari ejekan raja kepadaku. Aku sudah tua, hartaku habis dan kemuliaanku sudah sirna. Apakah dia berkeinginan kepadaku sedangkan aku sudah tua.”
Pada minggu selanjutnya, saat Yusuf keluar dengan iring-iringannya, Zulaikha datang kembali menemuinya meminta bantuan.
Yusuf lalu berkata; “Apakah utusanku tidak menyampaikannya kepadamu?”
Zulaikha berkata; “Aku sudah memberitahukanmu, bahwa memandang wajahmu sekali saja lebih aku sukai daripada dunia dan nikmatnya.”
Selanjutnya orang-orang suruhan Yusuf membawa Zulaikha dan memandikannya lalu membawanya kepada Yusuf.
Saat itu, Yusuf AS bangkit mendirikan shalat dan duduk berdoa kepada Allah SWT, dan Zulaikha duduk di belakang Yusuf AS berdoa meminta agar kemudaannya, kecantikannya dan pengelihatannya dikembalikan seperti muda.
Allah SWT kemudian mengabulkannya, Zulaikha kembali muda, cantik, dapat melihat dan kembali.
Demikianlah Allah SWT memuliakan Yusuf karena telah menjaga apa yang diharamkan.
Hubungan pun terjadi, dan Yusuf baru tahu bahwa Zulaikha masih perawan.
Di mana suatu ketika Yusuf menanyainya, dan Zulaikha menjawab, “Wahai Nabiyullah, suamiku impoten tidak bisa berhubungan dengan wanita. Ketika itu kamu demikian tampan, seakan tidak ada yang menandingi.”
Sehingga pada akhirnya Yusuf dan Zulaikha menikah.
Kisah cinta Nabi Yusuf dan Zulaikha memberikan pelajaran penting bagi kita, bahwasannya jodoh tidak akan tertukar dan tak akan kemana-kemana.
Sebab, jika Allah SWT sudah menakdirkan sepasang manusia untuk berjodoh, maka ia akan senantiasa memberikan jalan sebagaimana Nabi Yusuf dan Zulaikha yang dipertemukan kembali dalam sebuah ikatan yang sah.
Baca Juga: Naik ke Langit ke Tujuh dalam Semalam, Ini Kisah Nabi Muhammad Saat Isra Miraj