Sosok.ID - Kisah Nabi Musa AS di masa bayi, diangkat sebagai anak oleh istri Fir'aun hingga kembali ke pelukan ibu kandungnya.
Saat Nabi Musa AS lahir, Bani Israil dipimpin oleh raja kafir yang kejam, yakni Raja Fir'aun.
Karena takut dengan takwil mimpi yang menyebutkan akan ada anak laki-laki dari kalangan Bani Israil yang membakar Mesir, Fir'aun memerintahkan untuk membunuh setiap bayi laki-laki Bani Israil yang lahir.
Hal itu membuat orang tua Musa, Imran dan Yukabad merasa takut jika anaknya dibunuh.
Allah lalu mengilhamkan kepada Yukabad untuk menyusui Musa dan menaruhnya di sebuah peti untuk diletakkan di sungai Nil ketika tentara Fir'an datang.
“Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; “Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.” (QS. Al Qashash: 7)
Suatu ketika Ibu Musa lupa menali peti itu hingga Musa yang berada di dalamnya terbawa ombak menuju istana Fir'aun.
Musa ditemukan oleh istri Fir'aun yang mandul, Asiyah, dan diangkat menjadi anak setelah membujuk suaminya untuk tak membunuh bayi laki-laki itu.
Ibu Musa menangisi keberadaan Musa yang entah di mana, ia khawatir anaknya dibunuh.
Singkat cerita, Asiyah menyadari bahwa anak tersebut perlu air susu ibu (ASI), sehingga ia menghadirkan banyak ibu susu ke istananya.
Namun, Nabi Musa AS enggan menyusu kepada wanita manapun. Berita Asiyah membutuhkan ibu susu untuk bayi yang diangkatnya sebagai anak terdengar oleh kakak Musa.
Kakak Musa lantas memberi tahu ibunya untuk datang ke istana Fir'aun.