Ia adalah anak paling bungsu di antara semua saudara-saudaranya yang berjumlah 11 orang.
Suatu ketika, Nabi Yusuf mengalami sebuah mimpi dimana dalam mimpi tersebut ia melihat 11 bintang, matahari, dan bulan semuanya tunduk dan bersujud kepada dirinya.
Pasca mengalami mimpi yang tak biasa itu, ia pun segera menceritakan kepada ayahnya, Nabi Yakub.
Mendengar apa yang diceritakan oleh anak bungsunya, nabi Yakub pun merasa yakin jika mimpi itu sebenarnya adalah pertanda dari Allah SWT jika kelak Yusuf akan diangkat menjadi seorang nabi.
Di sisi lain, Nabi Yakub juga memiliki firasat jika di antara semua anaknya, anak bungsunya itulah yang akan menjadi penerus estafet kenabiannya kelak.
Sayangnya, peristiwa ini justru menimbulkan kecemburuan besar di kalangan saudara Nabi Yusuf.
Mereka merasa jika sang ayah lebih sayang kepada Nabi Yusuf daripada 11 saudaranya yang lain.
Kecemburuan yang dirasakan saudara-saudaranya otu pun kian hari makin membesar, sehingga suatu ketika mereka semua merencanakan suatu perbuatan tercela untuk mencelakakan Nabi Yusuf.
Kesebelas saudaranya itu berniat untuk menyingkirkan Nabi Yusuf kecil dengan cara membuangnya ke sumur yang amat dalam.
Rencana itu pun benar-benar dilaksanakan oleh para saudara Nabi Yusuf.
Ketika sang ayah menanyakan keberadaan anak bungsunya itu, saudara-saudaranya pun berbohong dengan mengatakan jika Nabi Yusuf sudah dimakan serigala.
Selama berada di dalam sumur yang gelap dan dalam itu, Nabi Yusuf ternyata mampu tetap tenang dan tidak merasakan gelisah atau cemas sama sekali.