Sosok.ID - Kisah nabi kali ini bercerita soal Nabi Muhammad dengan seorang pengemis buta.
Kisah Nabi Muhammad yang satu ini patut dijadikan teladan.
Mengutip dari laman tangerang.kemenag.go.id via Tribunnews.com pada Senin (10/10/2022), berikut kisah Nabi Muhammad dan seorang pengemis buta.
Diceritakan seorang pengemis buta selalu duduk di sudut pasar Madinah Al-Munawarah.
Hari demi hari dihabiskan orag Yahudi itu untuk memperingatkan orang-orang menjauhi seseorang yang bernama Muhammad.
"Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya," ujarnya setiap kali ada orang yang mendekatinya.
Kendati demikian, Nabi Muhammad selalu mendatanginya setiap pagi tanpa mengucap satu patah kata pun.
Rasulullah membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu.
Tak sekadar diberikan, Nabi Muhammad bahkan menyuapkan makanan tersebut kepada pengemis itu.
Pengemis buta itu pun selalu mengoceh untuk menjauhi Muhammad tanpa pernah mengetahui siapa yang menyuapinya.
Rasulullah pun terus melakukan kegiatan tersebut setiap hari sampai menjelang ia wafat.
Setelah Nabi Muhammad wafat, tak ada lagi orang yang datang dan menyuapi pengemis buta itu.
Sampai suatu hari Abu Bakar sahabat Nabi Muhammad berkunjung ke rumah putrinya, Aisyah.
"Anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan?" tanyanya kepada sang putri.
"Wahai ayahanda engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayahanda lakukan kecuali satu sunnah saja," jawab Aisyah.
"Apakah Itu?" tanya Abu Bakar lagi.
"Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana," kata Aisyah.
Keesokan paginya, Abu Bakar pun mendatangi pengemis buta itu.
Ia pun tak lupa membawakannya makanan dan menyuapinya seperti yang dilakukan Rasulullah semasa hidupnya.
Namun, pengemis itu langsung marah dan berteriak, "siapakah kamu?” begitu Abu Bakar mulai menyuapinya.
"Aku orang yang biasa,” jawab Abu Bakar.
"Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku," jawab pengemis buta itu tegas.
Ia pun mengungkap alasan mengapa ia yakin betul orang yang menyuapinya bukan orang yang biasanya.
"Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah," ujar sang pengemis.
"Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri," imbuhnya.
Mendengar penjelasan itu, Abu Bakar pun tak kuasa menahan air matanya.
"Aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya," ujarnya sembari menangis.
"Orang yang mulia itu telah tiada lagi. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW," jelas Abu Bakar kemudian.
Mendengar penjelasan Abu Bakar, sontak pengemis buta itu langsung menangis.
"Benarkah demikian?" tanyanya.
"Selama menghinanya, mernfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dan makanan setiap pagi, ia begitu mulia", ujar pengemis buta itu.
Ia pun menyesali perbuatannya selama ini.
Kemudian, di hadapan Abu Bakar, ia bersyahadat.
Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad Menangis Dengar Cerita Sosok Sahabatnya
(*)