Seketika tongkat tersebut berubah jadi ular besar yang memakan ular-ular kecil buatan penyihir Raja Firaun.
Mengutip laman quran.kemenag.go.id dan alquranalhadi.com, Kamis (6/10/2022) kisah ini tertulis dalam surat Al-A'raf: 104-107.
"Musa berkata, "Wahai Fir‘aun, sesungguhnya aku adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam."
"Wajib atasku tidak mengatakan (sesuatu) terhadap Allah, kecuali yang hak (benar). Sungguh, aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka, lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersamaku.” (Q.S Al-A'raf:104-105)
"Dia (Fir‘aun) berkata, "Jika benar engkau membawa suatu bukti, tunjukkanlah, kalau kamu termasuk orang-orang yang benar. ”
"Maka, dia (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba ia (tongkat itu) menjadi ular besar yang nyata." (Q.S Al-A'raf:106-107).
Para penyihir Raja Firaun terkejut dan ketakutan melihat mukjizat Nabi Musa.
Bahkan para penyihir Raja Firaun itu kemudian mengakui kekuasaan Allah SWT dan mengikuti ajaran Nabi Musa.
"Para penyihir itu tersungkur dalam keadaan sujud. Mereka berkata, “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam, (yaitu) Tuhannya Musa dan Harun.” (QS Al-A'raf: 120-122)
Mengutip laman Gramedia.com, meski telah menyaksikan kekuasaan Allah SWT, Firaun tetap tak mau beriman sedikit pun.
Baca Juga: Kisah Nabi Musa yang Mampu Membelah Laut saat Dikejar Raja Firaun dan Pasukannya
(*)