Ia menceritakan korban sudah berencana untuk menonton pertandingan di Stadion Kanjuruhan sejak Sabtu (1/10/2022) pagi.
Korban berencana menonton pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya itu bersama teman-teman sekolahnya.
Bak punya firasat, Sugianto merasa berat memberi izin kepada sang anak.
Sejak Jumat (30/9/2022), ia diliputi rasa khawatir akan rencana sang putra.
Namun, ia akhirnya memberi izin karena takut sang anak akan sedih bila dilarang.
Tak disangka, kabar buruk datang pada malam usai pertandingan usai.
Sejumlah teman korban datang ke rumahnya dan menyampaikan bahwa M Nizamudin hilang saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi.
"Saya tahu dari teman-temannya yang ngajak pada Sabtu sore itu. Banyak temannya sekitar 10 orang, datang ke rumah," ungkapnya.
Tak hanya hilang, rupanya M Niamudin turut jadi korban tewas dalam tragedi tersebut.
Sugianto pun membeberkan pesan terakhir sang anak kepadanya sebelum tewas.
Dua jam sebelum pertandingan digelar pukul 20.00 WIB, Sugianto sempat menelepon korban.
Namun, telepon itu tak diangkat.