Follow Us

187 Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan, Sosok Ini Sarankan Indonesia Tanpa Sepak Bola

Rifka Amalia - Minggu, 02 Oktober 2022 | 13:41
Suasana di area Stadion Kanjuruhan,Kepanjen, Kabupaten Malang, seusai kericuhan penonton yang terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/9/2022) malam.
(KOMPAS.com/SUCI RAHAYU)

Suasana di area Stadion Kanjuruhan,Kepanjen, Kabupaten Malang, seusai kericuhan penonton yang terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/9/2022) malam.

Kemal pun menyayangkan suporter yang murka atas kekalahan Arema FC hingga turun ke lapangan.

Menurut Kemal, semua pihak andil dalam kesalahan para tragedi Liga 1 BRI yang mempertandingkan Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) itu.

"Salah suporter yang turun ke lapangan pasca kekalahan. Semua salah," kata dia.

Kemal bahkan menyebut, lebih baik Indonesia tanpa sepak bola jika menghilangkan ratusan nyawa.

"Kalau memang sepakbola lebih mahal ketimbang nyawa, negara ini lebih baik memilih hidup tanpa sepakbola. Alfatihah untuk semua korban jiwa," pungkasnya.

Terancam Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Akibat tragedi Kanjuruhan, Ketua Save Our Soccer Akmal Marhadi khawatir Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023 nanti.

Padahal, induk sepak bola dunia, FIFA telah memberikan kepercayaannya kepada Indonesia.

"Indonesia bisa terancam gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia kalau kemudian kasus ini menjadi perhatian khusus FIFA, karena kasus ini terjadi dalam lapangan dan juga melibatkan suporter di lapangan, dengan tumbal nyawa yang sangat banyak," kata Akmal kepada KOMPAS.com.

"Artinya, FIFA bisa melihat PSSI tidak siap untuk menjalankan tugas sebagai tuan rumah," imbuhnya.

Berbagai persiapan juga telah dilakukan, mulai merenovasi stadion dan sejumlah lapangan pendukung, hingga menyiapkan tim yang diproyeksikan tampil dalam laga itu nantinya.

"Khawatirnya nanti, misalnya di pertandingan Piala Dunia U20 ada kasus serupa terjadi seperti ini, baik itu dalam hal penanganan suporter maupun dalam hal-hal yang terkait dengan keselamatan dan kenyamanan," ujarnya. (*)

Halaman Selanjutnya

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest