Sosok.ID -Sebanyak empat ribu personil militer dari Inggris dan negara-negara Persemakmuran terlibat dalam parade dan pemakaman Ratu Inggris, pertunjukan upacara paling megah oleh pasukan bersenjata Inggris sejak kematian George VI.
Namun tugas paling berat diemban oleh delapan prajurit dari Queen's Company, Batalion Pertama Grenadier Guards.
Pembawa peti dalam pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II adalah Company Commander.
Tentara-tentara dari Queen's Company, Batalion Pertama Grenadier Guards, dipilih untuk mengangkat peti mati selama pemakaman di Westminster Abbey dan Kastil Windsor.
Pertama-tama, mereka harus mengangkat peti mati Elizabeth II dengan pas dari tempat peristirahatannya di Westminster Hall dan memindahkannya ke kereta meriam.
Selanjutnya beberapa menit berikutnya mereka mengangkat lagi peti mati itu dari kereta di luar Westminster Abbey, mengangkatnya ke bahu mereka, lalu membawanya ke jantung gereja kuno sembari menavigasi di sekitar makam Prajurit Tidak Dikenal di ruang tengah gereja.
Namun tugas paling berat adalah di sore hari ketika mereka harus membawa peti mati itu naik tiga tangga pendek untuk memasuki kapel St George di Windsor, dibantu oleh satu tangan yang mantap dari seorang prajurit kesembilan di belakang, yang paling dekat dengan momen ketegangan pada hari ketika peristiwa berlangsung sesuai jadwal.
Kementerian Pertahanan mengatakan tidak merilis nama-nama mereka yang dipercaya untuk membawa peti mati, meskipun mereka diambil dari perusahaan yang memiliki tugas khusus untuk melindungi tubuh raja baik dalam hidup maupun mati.
Walaupun seorang pejabat senior mengontrol selama satu hari penuh, hubungan Ratu dengan para pengawalnya sangat kuat.
Mereka pun juga berkabung selama tugas mereka.
Queen's Company akan mempertahankan namanya sampai Ratu Elizabeth II diistirahatkan, dan kemudian nama mereka akan diganti sesuai Raja yang baru.
Veteran tentara Angkatan Darat Inggris, Mayor Adrian Weale mengatakan kepada kantor berita PA: “Mereka menjadi Queen's Company segera setelah kematian George VI dan Ratu telah menjadi komandan sejak itu.