Intinya, kalau hacker-nya jago, pasti bisa menyembunyikan identitasnya," kata Pratama.
Saat ini, pemerintah telah membentuk tim khusus gabungan dari BIN, Siber, dan Kominfo untuk menguak identitas Bjorka.
Namun, menurut Pratama, bukan tidak mungkin Bjorka bisa tertangkap bila membuat satu kesalahan kecil.
"Biasanya ketangkapnya di situ," tuturnya.
Pratama sendiri mengaku telah berkomunikasi dengan Bjorka.
"Saya sudah sempat berkomunikasi sama si hacker ini, saya masuk grup Telegram-nya, mencoba men-challenge (menantang-red), apakah datanya valid atau tidak. Dia bisa kasih data yang valid," kata Pratama.
Kendati demikian, Pratama curiga bahwa Bjorka yang asli hanya berada di Telegram.
Sementara Bjorka yang hobi koar-koar di Twitter hanyalah orang lain.
"Namun agak aneh, karena dia di Telegram dengan di Twitter itu beda 180 derajat. Di Telegram dia nggak banyak omong, pentingnya saja," kata Pratama.
"Saya takutnya, ada yang ngaku-ngaku sebagai Bjorka, dia membuat akun di Twitter," imbuhnya.
Lebih lanjut, Pratama curiga bahwa Bjorka aslinya adalah orang Indonesia.
Hal itu dikarenakan ia bak terlalu ikut campur dengan permasalahan di Indonesia.