Follow Us

Beredar Isu 'Potong Generasi' untuk Bursa Jabatan Panglima TNI, Pengamat Ini Beberkan Polemik yang Bisa Muncul, Pantas Sosok Menteri Ini Sampai Angkat Bicara

May N - Rabu, 14 September 2022 | 13:58

"Kalau perpanjangan mungkin saja, tergantung Presiden. Sejarahnya kita pernah ada perpanjangan di beberapa Panglima kalau nggak salah sudah dua kali," kata Kharis di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/9/2022).

"Jadi asal presiden menghendaki ya boleh boleh saja mungkin diperpanjang," imbuhnya.

Legislator PKS itu mengakui mendukung jika memang Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperpanjangan masa jabatan Andika Perkasa.

Namun jika tidak, dia memastikan Komisi I DPR RI siap menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Panglima TNI.

Isu potong generasi

Sementara itu, didengungkan oleh anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP, Effendi Simbolon tentang kabar "potong generasi" sosok pengganti Panglima TNI Andika Perkasa.

Kabarnya, potong generasi disiapkan untuk menjaga stabilitas Pemilu 2024.

"Jadi itu informasi yang kita terima, bisa kita pahami dalam konteks itu. Dipersiapkan mereka-mereka yang kelahiran 67, 68 ke atas lah yang pensiunnya itu di 2025, 2026 bahkan ke atas lagi," kata Effendi pekan lalu di gedung DPR.

Jika isu ini dilaksanakan, maka akan tertutup peluang tiga kepala staf TNI menjadi Panglima TNI.

Tiga kepala staf TNI ini antara lain Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAL) Marsekal TNI Fadjar Prasetya.

Isu potong generasi disebut pengamat pertahanan Anton Aliabbas menimbulkan polemik.

"Justru menunjuk nama di luar (tiga kepala staf) itu bisa membuat polemik lebih panjang. Sebab, hal itu bisa mengindikasikan ada upaya politisasi institusi militer," kata Anton dilansir dari Kompas.com, Selasa (13/9/2022).

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest