Follow Us

Dugaan Kekerasan Seksual Dilakukan Brigadir Yosua Kepada Istri Ferdy Sambo Diperkuat Komnas HAM, Pihak Keluarga Yosua Merasa Aneh

May N - Jumat, 02 September 2022 | 11:54
Johnson Panjaitan, pengacara keluarga Brigadir J di rumah Ferdy Sambo, Selasa (30/8/2022)
Kompas TV

Johnson Panjaitan, pengacara keluarga Brigadir J di rumah Ferdy Sambo, Selasa (30/8/2022)

Sosok.ID - Johnson Panjaitan, pengacara Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J, merespons dugaan kekerasan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Johnson heran dengan pernyataan Komnas HAM.

"Aneh bener ya dan ini menurut saya langkah mutakhir ini, mutakhir yang paling canggih dari duet antara Sambo dan istrinya, karena di masa lalu skenario yang dibangun ada pelaporan itu justru ditutup, pertanyaan saya sekarang Komnas HAM dapat dari mana sehingga bisa dapat kesimpulan begitu, karena Komnas kan kerja berdasarkan data yang bener ya, misal BAP karena kemarin saya tidak lihat ada soal pelecehan seksual di rekonstruksi," ujar Johnson kepada wartawan, Kamis (1//92022).

Komnas HAM disebut Johnson terkesan pro terhadap pelaku.

Hal itu disebutnya akan meruntuhkan legitimasi Komnas HAM.

"Kalau memang benar temuan Komnas begitu, ini membuktikan kalau Komnas HAM lebih pro pelaku ke negara, daripada korban atau rakyat yang memiliki hak asasi dan cara kerja seperti ini menurut saya meruntuhkan legitimasi Komnas HAM," ujarnya.

Johnson juga menyinggung Komnas HAM yang tidak pernah berkoordinasi dengan keluarga Brigadir J.

Menurutnya Komnas HAM hanya sekali bertemu dengan keluarga Brigadir J.

"Karena kami tidak pernah melaporkan pelanggaran hak asasi ke Komnas. Komnas berangkat setelah rapat dengan Wakapolri dan timsus, dan dia hanya datang ke Jambi bertemu dengan keluarga sampai sekarang dia tidak kasih tau apapun kepada keluarga, padahal kan keluarga korban," ujarnya.

Johnson ragukan temuan Komnas HAM yang sebut adanya dugaan kekerasan seksual.

Kemudian dia menyinggung hasil rekomendasi yang tidak pernah dilanjutkan oleh Polri.

"Bukan cuma meragukan tamuan saya juga meragukan legitimasi Komnas HAM dalam kasus ini. Ini kan rekomendasi ke Presiden dan Mabes Polri, padahal ketua Komnas bilang rekomendasi dari dia saja nggak pernah efektif dilaksanakan. Ini menurut saya ini mengejutkan dan menyedihkan menurut saya ya, karena isu pelecehan seksual menemukan legitimasinya lagi, dari mana, jalannya," ucapnya.

Baca Juga: Sosok Bharada E Trauma, Tangannya Gemetar saat Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J, Kuasa Hukum Kuak Pemicunya

Editor : May N

Baca Lainnya

Latest