”Mereka mengangkatku sebagai presiden. Rakyat memilihku sebagai presiden,” demikian kutipan pernyataan Soekarno kepada Fatmawati.
Meski telah resmi menjadi Ibu Negara pertama di Indonesia, tak ada respons berlebihan yang ditunjukkan.
Fatmawati hanya membalas dengan bercerita tentang firasat sang ayah, Hassan Din, sebelum meninggal dunia, bahwa Fatmawati akan tinggal di istana yang besar dan putih.
”Jadi ini tidaklah mengagetkanku. Tiga bulan yang lalu, Bapak sudah meramalkannya,” ujar Fatmawati.
Mobil Buick jadi Mobil Kepresidenan
Satu kisah lainnya yang dihadapi oleh Soekarno adalah perihal mobil kepresidenan yang belum dimiliki oleh Indonesia.
Adalah Sudiro, salah seorang pemuda dan loyalis Soekarno yang menyadari hal ini.
Sudiro saat itu mengetahui bahwa di Jakarta terdapat sebuah mobil Buick milik seorang kepala jawatan kereta api dari Jepang.
Saat itu, kendaraan ini sudah dilengkapi dengan kain jendela pada bagian kaca belakang dan sudah termasuk pada kategori mobil mewah di Jakarta.
Sudiro bersama beberapa orang loyalis Soekarno lainnya berhasil menemukan keberadaan mobil dalam garasi di rumah kepala jawatan kereta api.
Beruntung, Sudiro mengenal sang sopir dan segera meminta kunci mobil.
“Merdeka,” ucap Sudiro sebagai salam pembuka kepada sang sopir.