Follow Us

Kisah Tragis Resimen Cakrabirawa, Berpangkat Elit Sebagai Pengawal Presiden Soekarno, Sampai Rela Beralih Profesi di Negara Lain Agar Lolos dari Kejaran TNI AD

May N - Selasa, 09 Agustus 2022 | 18:27
Pasukan Cakrabirawa yang mengawal Presiden Soekarno
dok. Tribun Kaltim

Pasukan Cakrabirawa yang mengawal Presiden Soekarno

Sosok.ID - Pasukan pengawal presiden atau paspampres memang selalu terlihat elite dan hebat.

Salah satunya adalah pasukan pengawal Presiden Soekarno, Tjakrabirawa atau Cakrabirawa.

Tjakrabirawa resmi dibubarkan pada 28 Maret 1966 di lapangan Markas Besar Direktorat Polisi Militer Jalan Merdeka Timur, Jakarta.

Tugas pengaman bagi Presiden Soekarno kemudian diberikan kepada Batalyon Para Pomad yang dikomandani oleh Letkol CPM Norman Sasono.

Tapi dibubarkannya Tjakrabirawa melalui upacara serah terima itu ternyata tidak “seindah” yang dibayangkan.

Biasanya jika ada resimen pasukan yang dilikuidasi, para anggotanya akan dikembalikan kepada satuannya masing-masing mengingat personel Tjakrabirawa berasal dari satuan AD, AL, AU, dan kepolisian.

Namun yang justru terjadi kepada para personel Tjakrabirawa adalah malapetaka.

Hal ini terjadi karena semua personelnya dianggap terlibat dalam Gerakan 30 September (G30S/PKI).

Maka yang terjadi setelah Tjakrabirawa dibubarkan para personelnya diburu dan ditangkap oleh TNI AD untuk kemudian diinterogasi, disiksa, dan dipenjara tanpa perikemanusiaan.

Personel Tjakrabirawa yang dianggap telah melakukan pelanggaran berat seperti terlibat penculikan dan pembunuhan para jenderal TNI AD umumnya langsung dieksekusi.

Menyadari bahwa jika sampai ditangkap tim pemburu akan mendapatkan siksaaan berat saat diinterogasi maka banyak mantan personel Tjakrabirawa berusaha melarikan diri tanpa jejak.

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest