Soekarno mengenang betapa sederhana proses pemilihan presiden saat itu.
"Setelah dipilih untuk menduduki jabatan paling tinggi di Republik Indonesia, presiden baru itu berjalan pulang,” kenang Soekarno, sebagaimana disampaikan dalam buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adams.
Dalam perjalanan pulang inilah, Soekarno bertemu dengan pedagang sate.
Soekarno memutuskan untuk memanggil pedagang sate yang berjualan dengan bertelanjang kaki tersebut.
Saat itulah Soekarno mengeluarkan perintah pertamanya sebagai seorang presiden, yakni ”sate ayam lima puluh tusuk”.
Bagi Soekarno, inilah cara merayakan amanah yang baru saja diterima beberapa jam sebelumnya.
”Aku jongkok di sana dekat got dan tempat sampah dan menyantap sate dengan lahap.
"Itulah seluruh pesta perayaan terhadap kehormatan yang kuterima,” kenang Soekarno.
Memberitahu Fatmawati
Setibanya di rumah, Soekarno memberitahu istrinya, Fatmawati, perihal dirinya terpilh sebagai presiden.
Satu keputusan menarik dari Soekarno adalah memilih dapur untuk membuka pembicaraan kepada Fatmawati.
Menurut Soekarno, dapur dipilih sebagai lokasi komunikasi dengan istri karena dianggap sebagai tempat yang menyenangkan untuk menyampaikan informasi tersebut.