Sosok.ID - Ketua Komnas HAM Taufan Damanik menyoroti adanya percakapan antara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang mempengaruhi pembunuhan Brigadir J.
Hal itu diketahui melalui pemeriksaan yang dilakukan Komnas HAM pada Selasa (12/8/2022).
Menurut Taufan, salah satu isi percakapan Sambo dan Putri memiliki andil cukup besar dalam peristiwa yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Komunikasi antara Sambo dan Putri itu mempengaruhi kejadian di TKP Pembunuhan.
"Ternyata juga ada komunikasi antara Pak Sambo dan Bu Sambo sehingga memang sangat mempengaruhi peristiwa yang ada di TKP," ungkap Taufan, dikutip Sosok.ID dari Tribunnews.com, Sabtu (13/8/2022).
Komisioner Komnas HAM RI M Choirul Anam menyebut, saat berada di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Pertambangan, Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan, sebelum menuju ke TKP rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, komunikasi itu terjadi.
“Kita punya, waktu di Saguling itu satu peristiwa yang kalau dalam rekaman video ada raw material yang kami dapatkan, lebih dari satu jam yang tadi kita juga tanyakan,” ujarnya dalam konferensi pers di Mako Brimob Depok, Jawa Barat, Jumat (12/8/2022).
Berdasar rekaman CCTV, Ferdy Sambo tiba di rumah pribadinya sekira pukul 15.29 WIB.
Ia pulang ke Jakarta terlebih dulu meninggalkan Putri Candrawathi dan Brigadir J yang melakukan perjalanan dari Magelang ke Jakarta dengan mobil.
Putri Candrawathi dan rombongan kemudian tiba di rumah pribadi Ferdy Sambo pada pukul 15.40 WIB.
Ferdy Sambo meninggalkan rumah itu pada 17.10 WIB menuju rumah dinasnya, atau yang disebut Tempat Kejadian Pekara (TKP).
Dalam jeda satu jam selama di rumah pribadi, percakapan dengan Putri Candrawathi terjadi.