"Ada yang beri informasi ke saya. Ini kaitannya dengan judi dan tata kelola sabu-sabu. Ada bisnis di antara mereka," ungkap Kamaruddin.
Kamaruddin pun mendesak agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengusut tuntas fakta-fakta lain di balik kematian Brigadir J.
Kamaruddin juga menyarankan agar kepolisian melibatkan peran Tentara Nasional Indonesia (TNI) demi mengusut keterlibatan mafia narkoba dan judi.
"Ini tugas Kapolri untuk tuntaskan. Mereka (polisi) tersandera dalam lumpur itu, ini harus terlibat angkataan darat laut dan udara. Harus ada TNI yang masuk," tegas dia.
Sebelumnya, Brigadir J sempat dilaporkan tewas dalam adu tembak dengan Bharada E pada 8 Juli 2022 lalu.
Brigadir J dituding melakukan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi, sehingga Bharada E yang mendengar teriakan turun dari lantai dua dan terjadi adu tembak yang menyebabkan tewasnya Brigadir J.
Keluarga mencurigai adanya kejanggalan kematian Brigadir J, mengingat pihak kepolisian melarang jenazah dibuka dan banyaknya luka yang tak masuk akal.
Setelah didalami, terkuak baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J tak pernah terjadi. Brigadir J murni dibunuh atas perintah Irjen Ferdy Sambo.
Saat ini polisi-polisi yang terlibat dalam rekayasa kematian Brigadir J telah diamankan, namun motif pembunuhan Brigadir J masih disembunyikan oleh Polri dengan alasan ingin menjaga perasaan pihak Putri Candrawathi dan pihak keluarga Brigadir J. (*)