Sebab kalau tak menuruti perintah tersebut, justru Bharada E yang dieksekusi.
"Tapi 'saya juga takut' kata dia kan, tapi ketakutan juga 'kalau saya tidak menembak (Brigadir J), saya yang ditembak'. Kan gitu. Sama yang nyuruh nembak," kata Deolipa.
Di bawah tekanan, Bharada E lantas melepaskan peluru ke arah Brigadir J sambil memejamkan mata.
"Makanya dia sembari memejamkan mata, door..door..door. gitu aja," ungkap Deolipa menceritakan curhat Bharada E.
"Karena dia itu prajurit Brimob yang terbiasa perintah komando, tentu atas arahan komando tadi dijalankan," sambungnya.
Deolipa mengatakan, peristiwa tersebut berlangsung secara singkat.
Ia menekankan bahwa hal itu diutarakan Bharada E dalam curhatannya kepadanya.
"Kalau secara curhatnya dianya (Bharada E) begitu, beberapa menit saja itu kejadiannya.
Secara curhat ya bukan projustisinya, karena dia curhat juga sama saya. Begitulah kira-kira, singkat saja," jelasnya.
(*)