Tulisan-tulisannya terus terang, jujur. Bukan mencerminkan penyanjungan yang mempunyai pamrih, melainkan keyakinan yang dihayati sehari-hari. Seorang rekan berkata," Jiwa Proklamasinya masih murni."
Artikel ini merupakan potongan dari artikel "Sayuti Melik: Berkisah Sekitar Proklamasi Kemerdekaan" yang ditulis Jakob Oetama dalam buku "Sketsa Tokoh".
Baca Juga: Bagaimana Cara Sutan Syahrir Desak Soekarno-Hatta Lakukan Proklamasi Kemerdekaan?