Follow Us

Disiksa di Negara Sendiri padahal Pernah Berjasa Amankan Presiden, Banyak Mantan Anggota Cakrabirawa Terpaksa Lari ke Thailand, Ada yang Jadi Biksu hingga Petani

Tatik Ariyani - Minggu, 11 Oktober 2020 | 17:35
Bung Karno dan pasukan Tjakrabirawa
Moh Habib Asyhad

Bung Karno dan pasukan Tjakrabirawa

Sosok.ID - Pada 28 Maret 1966 di lapangan Markas Besar Direktorat Polisi Militer Jalan Merdeka Timur, Jakarta, pasukan pengawal Presiden Soekarno, Tjakrabirawa, secara resmi dibubarkan.

Tugas pengaman bagi Presiden Soekarno kemudian diberikan kepada Batalyon Para Pomad yang dikomandani oleh Letkol CPM Norman Sasono.

Tapi dibubarkannya Tjakrabirawa melalui upacara serah terima itu ternyata tidak “seindah” yang dibayangkan.

Biasanya jika ada resimen pasukan yang dilikuidasi, para anggotanya akan dikembalikan kepada satuannya masing-masing mengingat personel Tjakrabirawa berasal dari satuan AD, AL, AU, dan kepolisian.

Baca Juga: Pantas Saja Belanda Mati-Matian Tak Mau Lepaskan Indonesia Nekat Digempur Meski Telah Merdeka, Ternyata Ini Keuntungan yang Didapatkan Belanda Jika Indonesia Berhasil Dikuasainya

Namun yang justru terjadi kepada para personel Tjakrabirawa adalah malapetaka karena semua personelnya dianggap terlibat dalam Gerakan 30 September.

Maka yang terjadi setelah Tjakrabirawa dibubarkan para personelnya diburu dan ditangkap oleh TNI AD untuk kemudian diinterogasi, disiksa, dan dipenjara tanpa perikemanusiaan.

Personel Tjakrabirawa yang dianggap telah melakukan pelanggaran berat seperti terlibat penculikan dan pembunuhan para jenderal TNI AD umumnya langsung dieksekusi.

Menyadari bahwa jika sampai ditangkap tim pemburu akan mendapatkan siksaaan berat saat diinterogasi maka banyak mantan personel Tjakrabirawa berusaha melarikan diri tanpa jejak.

Halaman selanjutnya...

Editor : Intisari Online

Baca Lainnya

Latest