Marcel Radhival pun menunjukkan buku catatan pendapatannya selama berjualan.
“Gue catet di sini berapa aja yang laku,” kata Marcel.
Bukan tanpa alasan, Marcel membuka usaha sembako dan makanan itu lantaran dirinya ingin mengumpulkan uang untuk membeli alat sulap.
Aktivitas itu terus dilakukannya hingga ia duduk di bangku kelas dua Sekolah Menengah Kejuruan.