"Kemudian kaki kanan tidak lurus lagi, dulu waktu dilahirkan sempurna, waktu melamar polisi sempurna, tapi waktu meninggal tidak sempurna lagi. Ini belum bisa dijelaskan. Kaki kanan bengkok kalau kaki kiri lurus," imbuhnya.
Sebelumnya, insiden baku tembak di antara Brigadir J dan Bharada E di kediaman Ferdy Sambo telah dijelaskan oleh Brigjen Ahmad Ramadhan.
Menurutnya, Bharada E menembak sebanyak 5 kali.
Hal itu diketahui berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi.
"Ada tujuh proyektil yang dikeluarkan dari Brigadir J dan lima proyektil yang dikeluarkan dari Bharada E," kata Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta pada Senin (11/7/2022), seperti dikutip via Tribunnews.com.
Ia menjelaskan, lima tembakan Bharada E meninggalkan tujuh bekas luka.
"Walaupun lima tembakan ada satu tembakan yang mengenai tangan kemudian tembus ke badan, jadi kalau dibilang ada tujuh lubang tapi lima tembakan itu ada satu tembakan yang mengenai dua bagian tubuh termasuk luka sayatan itu," jelasnya.
Ia mengungkap Bharada E sama sekali tak mengalami luka dalam insiden tersebut.
Hal itu dikarenakam posisi Bharada E yang berada lebih tinggi dari Brigadir J.
Bharada E berada di posisi 10 hingga 12 meter lebih tinggi karena ia berada di lantai 2 saat insiden terjadi.
"Tidak ada (terkena tembakan), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung," ucapnya.