Terlebih menurut Ruben Onsu, di Indonesia belum banyak yang bisa menangani penyakit langka yang diderita Sarwendah Tan.
"Di kondisi saya yang mungkin enggak se-fit dulu, tapi untuk kerja yang tidak terlalu memakan waktu lama, saya masih oke."
"Cuma ngerasa kayak lemah, Sarwendah ini butuh perhatian khusus kan, di sini belum terlalu banyak yang bisa handle penyakitnya,"ujar Ruben Onsu, dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Untuk menjalani prosedur operasi, Sarwendah juga diwajibkan menenangkan pikiran, mengingat penyakit ini berada di bagian otaknya.
Namun Sarwendah dilanda rasa cemas.
"Dia (Sarwendah) takut melihat pasien yang datang kok usianya jauh daripada dia."
"Saya bilang jalan aja. Tapi yang dia rasa adalah dia tahu saya sakit apa, pas tiba-tiba dia tahu sakitnya, kalau operasi harus Sarwendah harus tenang sekali," kata Ruben Onsu.
Sama seperti Sarwendah, Ruben Onsu pun merasa takut dengan penyakit yang dia derita, namun setelah berpikir matang-matang, Ruben memutuskan bahwa Sarwendah harus dioperasi lebih dulu.
Ruben Onsu dan Sarwendah memikirkan kondisi anak-anak mereka yang masih kecil.
"Saya pun lagi melewati fase galau, maunya ketawa aja, tapi saya bilang sama istri saya ya rasa ketakutan yang saya rasakan, ya rasa ketakutan saya kemarin."
"Ketakutan kita berdua, khawatir adalah anak-anak masih kecil. Ini saya bilang ke dia ini yang mau tindakan kamu atau aku dulu," imbuh Ruben Onsu.
Dokter yang menangani Sarwendah juga telah membeberkan risiko jika operasi tersebut tidak berhasil.