Puteri tak henti berdoa agar sang kekasih segera sadar dan diberi kesembuhan.
"Saya tak bisa berhenti menangis dari siang hingga malam. Saya mengalami mental breakdown selama mengerjakan tesis untuk tugas akhir," curhat Puteri.
Sampai tiba-tiba dia mendapat kabar kalau barang yang dikirim ke pacarnya sudah tiba.
Puteri pun kebingungan dan bertanya-tanya siapa yang menerima barang tersebut.
Pasalnya, yang ia tahu kekasihnya tak ada di pusat pelatihan lantaran masih koma karena positif Covid-19.
Akhirnya kebenaran terungkap dan kenyataan pahit harus dihadapi Puteri.
Sang kekasih tiba-tiba memutuskan hubungan mereka.
Ternyata pria tersebut sudah merencanakan pernikahan dengan mantan tunangannya di akhir tahun ini.
"Saya minta maaf, hubungan ini harus berakhir di sini. Terima kasih atas pemberiannya. Saya juga ingin mengabarkan bahwa saya akan menikah di akhir tahun ini. Maaf Putri," kata si pria.
"Saya tidak ada niat menyakiti. Hati saya masih tertambat di mantan tunangan saya, oleh karena itu saya tidak memiliki pasangan setelah putus. Tolong hapus semua chat kita. Maaf saya harus memblokir nomormu," lanjutnya.
Puteri merasa sulit menerima hal tersebut.
Terlebih sang mantan pacar mengakhiri hubungan mereka secara tiba-tiba padahal mereka masih baik-baik saja.