Follow Us

Tak Main-main, Rusia Siap Gunakan Rudal Berkekuatan 50 Kali Lebih Dahsyat Dari Bom Atom Hiroshima Lawan Ukraina

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Senin, 25 April 2022 | 15:51
(Ilustrasi) Perang Rusia dan Ukraina - Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky
Roya News

(Ilustrasi) Perang Rusia dan Ukraina - Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky

Sosok.ID - Perang antara Rusia dan Ukraina agaknya makin memanas hingga memasuki bulan ketiga ini.

Bahkan meski beberapa waktu lalu hanya menggunakan serangan darat, kini Rusia mulai serius untuk menyertakan serangan udara ke Ukraina.

Salah satu ancaman yang cukup mengerikan tak lain adalah rudal paling berbahaya di dunia saat ini yang dimiliki oleh Vladimir Putin.

Ya, mendapat julukkan sebagai Setan II oleh Barat, hulu ledak Sarmat-RS28 yang dikembangkan Rusia telah berhasil diuji oleh Kremlin.

Dengan kata lain, rudal pemusnah itupun sudah siap dan dapat digunakan melawan musuh Moskow.

Dilansir dari Express.co.uk, Jumat (22/4), Presiden Rusia Putin meluncurkan senjata itu ke Rusia pada Rabu malam beberapa waktu lalu.

"Senjata ini memiliki karakteristik taktis dan teknis tertinggi serta mampu mengatasi semua sarana pertahanan anti-rudal modern."

“Senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi tempur angkatan bersenjata kita, memastikan keamanan Rusia dari ancaman eksternal.”

Putin sesumbar bahwa senjata itu mampu menembus semua alat pertahanan anti-rudal modern.

“Sarmat adalah rudal paling kuat dengan jangkauan penghancuran target terjauh di dunia, yang secara signifikan akan meningkatkan kekuatan tempur pasukan nuklir strategis negara kita.”

Sarmat memiliki hasil ledakan hingga 750 kiloton - untuk membandingkan, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima pada akhir Perang Dunia 2 adalah sekitar 15 kiloton.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada hari Rabu bahwa Sarmat ditembakkan dari peluncur silo pada pukul 15.12 waktu Moskow.

AS telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah diperingatkan sebelumnya tentang tes tersebut, dan itu bukan merupakan ancaman.

Uji coba itu terjadi delapan minggu dalam perang Rusia di Ukraina, di mana Presiden Putin menempatkan penangkal nuklir Moskow dalam siaga tinggi.

Pengembangan kekuatan militer ternyata juga dilakukan oleh Ukraina seakan tak mau kalah dari Rusia.

Hal itu dilihat dari peluncur rudal Javelin di pundak mereka yang kini telah menyebar ke seluruh dunia.

Melansir dari Intisari Online, senjata anti-tank yang mampu menembus armor paling canggih dan sangat berguna dalam perang gerilya ini menjadi simbol perlawanan Ukraina terhadap invasi Rusia.

Dikutip dari Kompas.com, negara-negara Barat yang ingin mendukung Ukraina secara militer tanpa terlibat konflik langsung dengan Rusia secara besar-besaran meningkatkan pengiriman senjata ke tentara Ukraina sejak Moskwa melancarkan invasi pada 24 Februari.

Menurut seorang pejabat senior AS, Ukraina telah menerima sekitar 17.000 senjata anti-tank dari berbagai negara Barat, termasuk beberapa ratus peluncur Javelin.

Pasukan Ukraina juga sudah menerima ribuan senjata anti-tank lainnya, termasuk NLAW Inggris, AT4 dan Carl-Gustav buatan Swedia, Panzerfaust Jerman, serta Instalaza C90 Spanyol.

Namun, Javelin buatan AS menjadi senjata favorit Ukraina sampai beredar meme di media sosial yang menggambarkannya sebagai ikon religi disandang oleh Mary Magdalene, santo lambang gereja Ortodoks.

Dijuluki "Santo Javelin" sang pelindung Ukraina, dia membawa salah satu rudal di bawah lingkaran kuning dan biru bendera Ukraina.

Dilengkapi dengan dua bahan peledak, rudal Javelin dapat menembus tank paling canggih di dunia, khususnya T-90 Rusia, yang pelindungnya bereaksi terhadap dampak proyektil untuk mengurangi atau bahkan mencegahnya menembus tank.

Dengan jangkauan 2.500 meter, rudal Javelin dapat digunakan dalam mode serangan langsung untuk menghancurkan target, atau jika ditembakkan ke atas untuk menembak jatuh obyek terbang rendah seperti helikopter.

(*)

Baca Juga: Manfaatkan Konflik Rusia-Ukraina? China Buat Marah Australia Gegara Nekat Invasi Negara Kecil Ini!

Source : Kompas.com, Express.co.uk, Intisari Online

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest