Sosok.ID- Sudah lebih dari satu bulan perang antara Rusia dengan Ukraina tak kunjung berhenti.
Padahal diketahui bahwa Ukraina telah babak belur menerima serangan militer Rusia di berbagai daerah.
Kerugian dari pihak Ukraina pun tak tanggung-tanggung akibat dari serangan militer Rusia tersebut.
Lalu mengapa Rusia tak kunjung menghentikan serangannya? atau Ukraina tak kunjung menyerah pada Moskow?
Hal itu menjadi pertanyaan besar bagi dunia internasional, usai melihat apa yang terjadi pada Ukraina sampai hari ini.
Namun baru-baru ini jawaban dari pertanyaan tersebut sedikit terbka usai Duta Besar Rusia memperingatkan risiko konfrontasi militer langsung dengan Barat.
Tindakan negara-negara Barat dalam konteks bahwa Moskow melakukan operasi khusus di Ukraina adalah provokatif dan berbahaya.
Demikian komentar Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov saat memberikan wawancara kepada majalah Newsweek tentang gambaran keseluruhan kampanye militer Rusia di Ukraina, termasuk mengapa Rusia mengambil tindakan tersebut.
Di dalamnya, Anatoly Antonov menilai, "Negara-negara Barat terlibat langsung dalam peristiwa terkini karena mereka terus memompa senjata dan amunisi ke Ukraina, memicu lebih banyak pertumpahan darah".
"Tindakan seperti itu berbahaya dan provokatif karena menargetkan negara Rusia ... dapat menyeret Amerika Serikat dan Federasi Rusia ke jalur konfrontasi militer langsung," Antonov memperingatkan.
"Semua konvoi yang memasok senjata dan peralatan Barat ke Ukraina adalah target militer yang sah dari Angkatan Bersenjata Rusia," tambah duta besar itu.
Juga dalam wawancara tersebut, duta besar Rusia membantah semua tuduhan dari Ukraina dan Barat bahwa Rusia terlibat dalam serangan yang menewaskan warga sipil seperti di Bucha, di wilayah Kiev - yang pernah dikontrol Moskow sebelum menarik diri dari kota atau serangan rudal terbaru di stasiun Kramatorsk.