"Jadi sempat dirawat, kritis selama dua hari dua malam," ujar Erde.
"Malam itu dia sudah bisa komunikasi, terus tiba-tiba di tanggal 30 September kondisi semakin melemah, jantung pun semakin lemah."
"Saat (jantung) dipompa, rupanya sudah tidak ada," ungkap dia.
Erde sendiri mengaku selama ini Suherman tak pernah mengeluh sakit.
Pihak keluarga, katanya, menduga Suherman sakit karena kelelahan.
Erde mengatakan, adiknya merasa syok dengan kejadian yang menimpanya ini.
Karena itu dia meminta masyarakat untuk mendoakan kebaikan untuk Momon dan Suherman.
"Pihak perempuan kondisinya masih shock, enggak menyangka kejadiannya begini," katanya.
"Semoga banyak yang mendoakan kebaikan untuk adik kami dan almarhum suaminya," pungkasnya.