Bak kawah gunung berapi, lokasi semburan lumpur lapindo sampai saat ini masih memunculkan asap panas.
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus menggelontorkan anggaran dalam jumlah yang tidak sedikit.
Di tengah bencana yang sudah belasan tahun, lumpur Lapindo rupanya menyimpan kandungan logam super langka.
Logal mangka itu disebut rare earth atau logam tanah jarang.
Melansir dari GridHot.ID, emuan tersebut dibenarkan langsung oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Mengutip dariSerambiNews.com, umumnya rare earth sulit ditemukan pada permukaan bumi.
Oleh karena itu keberadaan logam tanah jarang sulit ditemukan, namun bencana Lapindo menjadi berkah bagi adanya rare earth.
Dikutip dari Pusat Sumber Daya Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), logam tanah jarang atau rare earth sudah mulai ditemukan pada abad ke-18.
Sejak saat itu para peneliti berupaya menemukan keberadaan rare earth yang tergolong langka.
Tak hanya itu saja, Kementerian ESDM juga menemukan harta karun lainnya di lahan lumpur Lapindo, berupa logam raw critical material yang jumlahnya lebih besar dari kapasitas logam tanah.