Sosok.ID - Seorang narapidana, bersikap kejam dan mengerikan dengan melakukan pembunuhan terhadap puluhan orang di penjara.
Lebih menyeramkannya, dia tak sedikitpun merasa bersalah.
Alih-alih perasaan salah, narapidana pria itu malah merasa tak puas atas pembunuhan yang dilakukannya.
Menurutnya, dia perlu lebih banyak membunuh lagi.
Dilansir dari irishmirror.ie, pria itu adalah Marcos Paulo da Silva, yang mendekam di balik jeruji besi selama 25 tahun lamanya.
Selama masa hukuman tersebut, Marcos telah membunuh sebanyak 48 narapidana.
Namun Marcos tak merasa puas. Dia ingin membunuh orang lebih banyak lagi.
Mengutip Intisari, Marcos da Silva dijuluki sebagai "raja dari segala iblis" atau "Lucifer".
Marcos adalah tahanan dari Brasil yang dikurung sejak tahun 1995 saat dia masih remaja.
Ketika itu, Marcos dinyatakan bersalah atas kasus pencurian.
Meski demikian, sebagai penjahat dia tidak dikenal sebagai pencuri.
Marcos yang sudah berusia 42 tahun justru lebih dikenal sebagai pembunuh keji yang kerap memenggal dan memutilasi sesama tahanan di penjara.
Baca Juga: Gegerkan India, Seorang Pria Sembunyikan Mayat Kekasihnya di Mall Usai Dicekik hingga Tewas
Meski dia belum disidang atas kasus terbarunya, berbagai dakwaan yang menjerat Marcos da Silva membuatnya dijatuhi hukuman 217 tahun penjara.
"Saya sama sekali tidak menyesal sudah membunuh orang-orang ini," katanya, mengutip The Sun, Selasa (27/10/2020).
Marcos menyebut, napi-napi yang dibunuhanya telah melakukan perudungan, pencurian dan bahkan pemerkosaan.
Dalam salah satu insiden pada tahun 2011, Marcus membunuh 5 napi ketika dia dimasukkan ke dalam Penjara Serra Azul, Sao Paulo.
Pembunuhan itu dilakukan menggunakan alat pemadam kebakaran yang dihantamkan ke tubuh 5 napi tersebut.
Di dalam penjara, Marcos mengasah benda agar menjadi tajam dan menggunakannya sebagai pisau untuk memenggal para napi.
Anehnya, dia mengatakan sangat menyukai kegiatan pembunuhan.
"Saya benar-benar menyukai ini. Mereka masih terlalu sedikit. Saya ingin membunuh lebih banyak lagi," teriaknya.
Marcos da Silva pertama kali dipenjara di usia 18 tahun.
Marcos bergabung dengan geng bernama Primeiro Comando da Capital atau PCC, sebuah organisasi kejahatan terbesar di Brasil yang beranggotakan 20.000 anggota, 6.000 di antaranya berada di penjara.
Marcos dikabarkan meninggalkan geng itu dan menjadi pemimpin untuk kelompok lain yang menyingkirkan PCC.
Sipir penjara mengatakan, cuma tinggal menunggu waktu sampai Marcos membunuh sisa narapidana lainnya.
Pemeriksaan medis tidak menunjukkan Marcos menderita gangguan kejiwaan. Namun dia memiliki kelainan kepribadian yang membutuhkan penanganan.
(*)