Follow Us

Detektor Logam Berbunyi, Batu yang Ditemukan Pria Ini Ternyata Bernilai Tinggi, Awalnya Dikira Mengandung Emas Ternyata Lebih dari Itu

Rina Wahyuhidayati - Kamis, 25 November 2021 | 18:26
Batu yang dikira mengandung emas

Batu yang dikira mengandung emas

"Beberapa memberikan gambaran sekilas tentang bagian dalam planet kita. Dalam beberapa meteorit, ada 'debu bintang' yang bahkan lebih tua dari Tata Surya kita, yang menunjukkan kepada kita bagaimana bintang terbentuk dan berevolusi untuk menciptakan unsur-unsur tabel periodik.

"Meteorit langka lainnya mengandung molekul organik seperti asam amino; bahan penyusun kehidupan."

Meskipun para peneliti belum tahu dari mana meteorit itu berasal dan berapa lama ia berada di Bumi, mereka memiliki beberapa perkiraan.

Tata Surya kita dulunya adalah tumpukan debu dan batu kondrit yang berputar. Akhirnya gravitasi menarik banyak bahan ini bersama-sama menjadi planet, tetapi sebagian besar sisanya berakhir di sabuk asteroid besar.

"Meteorit khusus ini kemungkinan besar keluar dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter, dan telah didorong keluar dari sana oleh beberapa asteroid yang menabrak satu sama lain, lalu suatu hari ia menabrak Bumi," kata Henry kepada Channel 10 News .

Penanggalan karbon menunjukkan meteorit itu telah ada di Bumi antara 100 dan 1.000 tahun, dan ada sejumlah penampakan meteor antara tahun 1889 dan 1951 yang bisa sesuai dengan kedatangannya di planet kita.

Baca Juga: Ngaku Paling Berjasa Timor Leste Lepas dari RI, Borok Australia Dikuliti Karena Ogah Punya Tetangga Negara Kecil, Ini Buktinya!

Para peneliti berpendapat bahwa meteorit Maryborough jauh lebih langka daripada emas, sehingga jauh lebih berharga bagi sains.

Ini adalah salah satu dari hanya 17 meteorit yang pernah tercatat di negara bagian Victoria, Australia, dan merupakan massa kondritik terbesar kedua, setelah spesimen besar seberat 55 kilogram yang diidentifikasi pada tahun 2003.

"Ini hanya meteorit ke-17 yang ditemukan di Victoria, sedangkan ribuan bongkahan emas telah ditemukan," kata Henry kepada Channel 10 News.

"Melihat rantai peristiwa, cukup, bisa dibilang, astronomis itu ditemukan sama sekali."

Studi ini dipublikasikan dalam Proceedings of the Royal Society of Victoria.

Source : Intisari Online

Editor : Rina Wahyuhidayati

Baca Lainnya

Latest