Follow Us

Ancaman Invasi China bak Makanan Sehari-hari Bagi Taiwan, Begini Kondisi Negara yang Digadang Bakal Jadi Kuburan Itu!

Rifka Amalia - Selasa, 16 November 2021 | 19:36
Militer China
Zhu Xiaonan / Xinhua

Militer China

Tetapi orang Taiwan tidak terlihat seperti hidup dengan ancaman konflik – waspada, panik atau bahkan siap untuk melarikan diri.

Justru sebaliknya. Selama beberapa dekade, orang Taiwan telah mengembangkan filosofi koping yang unik.

Baca Juga: Takut Nelangsa di Akhirat, Penduduk di Wilayah Ini Gunakan Kepala Orang untuk Mas Kawin Pernikahan

"Kami menjalani hari-hari kami dengan sikap yang paling baik digambarkan sebagai santai. Boba atau bubble tea, minuman khas Taiwan, populer di antara segala usia dan di semua kelas sosial, mencerminkan sikap ini."

"Di sore hari, orang sering beristirahat sejenak untuk memesan secangkir teh boba takeaway dari toko spesialis yang menjualnya. Ini adalah hadiah atau suguhan harian."

"Orang-orang terikat untuk menyeruput, menyeruput, dan mengunyah minuman susu berisi bola tapioka yang tersedia dalam berbagai rasa dan dengan jumlah sirup gula dan es yang disesuaikan."

"Teh Boba mewakili sikap santai ini karena apa pun yang terjadi, kita selalu menemukan waktu untuk menikmatinya – menikmati hidup. Sama seperti kita mengatasi hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, kita menghadapi ketegangan mental dari ketegangan militer dan ketidakpastian yang mereka wakili dengan secangkir teh." tulis laporan Al Jazeera dalam wawancara dengan orang Taiwan, dikutip Sosok.ID pada Selasa (16/11/2021).

Baca Juga: China Auto Genjot Tentaranya di Dekat Taiwan, Tanggapan atas AS yang Melulu Ikut Campur

"Tentu saja, sikap santai kita dapat memberikan kesan yang salah kepada banyak orang asing – bahwa kita tidak khawatir tentang perang. (Tapi) Ini bukan kasusnya."

"Memang, ketika ketegangan politik tinggi dan kemungkinan invasi tumbuh, orang-orang di Taiwan mungkin terlihat santai, sambil berpikir, seperti ungkapan Taiwan, 'serigala akan datang'. Tetapi ketika ketegangan mereda, mereka akan berpikir: 'Serigala sedang tidur. Mungkin tidak akan ada perang,'."

Dalam beberapa bulan terakhir, ketegangan militer dan politik telah meningkat antara China dan Taiwan dengan serangan oleh pesawat tempur China di zona pertahanan udara pulau itu – lebih dari 150 pada awal Oktober – dan AS mengatakan akan membela Taiwan jika terjadi invasi.

Beberapa ahli mengatakan ketegangan adalah yang terburuk sejak Krisis Selat Taiwan Ketiga ketika China menembakkan rudal ke perairan Taiwan pada tahun 1996.

Source : Al Jazeera

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest