Follow Us

Dulu Punya Jabatan Mentereng Soal Intelijen, Sosok Ini Ungkap Indonesia Tak Butuh Panglima TNI, Alasannya Cukup Menohok!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Senin, 08 November 2021 | 11:31
(Ilustrasi TNI) Dulu Punya Jabatan Mentereng Soal Intelijen, Sosok Ini Ungkap Indonesia Tak Butuh Panglima TNI, Alasannya Cukup Menohok!
kompas.com

(Ilustrasi TNI) Dulu Punya Jabatan Mentereng Soal Intelijen, Sosok Ini Ungkap Indonesia Tak Butuh Panglima TNI, Alasannya Cukup Menohok!

"Presiden memegang kekuasaan tertinggi terhadap angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara," kata Ponto dalam diskusi daring, Minggu (7/11/2021), dikutip dari Kompas.com.

Meski demikian, Soleman juga menyoroti bagaimana cara pemilihan calon Panglima TNI saat ini.

Menurutnya dalam proses pencalonan Panglima TNI harusnya dipilih dari kepala staf masing-masing matra.

Baca Juga: Tak Main-main, Kapolri dan Panglima TNI datang ke Papua Hanya Untuk Beri Strategi Baru Berantas KKB, Begini Bocorannya!

Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI Laksamana Madya Soleman Ponto.
Kompas.com/(Fabian Januarius Kuwado)

Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI Laksamana Madya Soleman Ponto.

KSAD, KSAL, dan KSAU merupakaan orang-orang terbaik dan memiliki kapabilitas terbaik di bidangnya sehingga tidak bisa disebut bahwa Andika Perkasa adalah yang terbaik di antara kepala staf lainnya.

"Bagaimana kita membandingkan kan tidak bisa membandingkan apple to apple bahwa darat dibandingkan laut lebih bagus darat, laut dengan udara enggak bisa," ujar dia.

Presiden Joko Widodo juga disebutnya sudah sering memilih panglima dari matra darat.

Padahal, tambah Ponto, presiden seharusnya memilih panglima TNI dari matra secara bergiliran.

Baca Juga: Sikapnya Dikenal 'Memusuhi' Pemerintah, Presidium KAMI Gatot Nurmantyo Dapat Penghargaan Bintang Mahaputera dari Jokowi

"Di undang-undang ini diatur bahwa Panglima TNI itu bergantian. Nah bergantian itu bisa bergantian laut udara, atau darat laut, darat udara," ujarnya.

"Itu bergantian namanya. Kalau Bu Mega (Megawati Soekarnoputri) itu darat, laut, udara, Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) darat, laut, darat, udara. Pak Jokowi darat, darat, udara, darat. Lautnya masih belum tau. Akhirnya terpulang pada Pak Jokowi sekarang," lanjut dia.

Source : Kompas.com, Tribunnews.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest