Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Aktivitas Belanja Online Publik Indonesia, Sudah Tepatkah?

Seto Ajinugroho - Selasa, 02 November 2021 | 23:05
Belanja online di E-Commerce.
pixabay

Belanja online di E-Commerce.

Sosok.ID - Indonesia menjadi pasar e-commerce dunia.

Tak usah disebut satu persatu, pasti publik tahu toko online apa yang kerap wara-wiri di tanah air.

Namun terkadang apakah publik Indonesia sudah tepat dan bahagia dalam menjajakan uangnya di dunia maya?

Apalagi di tengah situasi pandemi seperti saat ini, berbelanja online semakin menjadi pilihan masyarakat guna terhindar dari penyebaran COVID-19.

Hasil penelitian dari salah satu lembaga riset pun mencatat bahwa terdapat lonjakan volume 5 sampai 10 kali lipat terhadap permintaan di platform belanja online selama masa pandemi.

Baca Juga: Penumpang Kereta Berhamburan Nekat Lompat dari Jendela, Sosok Pelaku Penusukan Berkostum Joker di Jepang Terekam Santai Hisap Rokok Usai Beraksi

Bahkan, turut diprediksi bahwa nantinya ada sekitar 77 persen konsumen yang akan tetap dan atau meningkatkan penggunaan platform belanja online dibandingkan pada saat ini.

Dengan begitu, dapat diasumsikan bahwa adopsi penggunaan aplikasi e-commerce pun akan terus meningkat.

Namun demikian, apakah konsumen di Indonesia bahagia ketika berbelanja online di e-commerce?

Menjawab pertanyaan tersebut, Nextren telah melakukan riset terbaru mengenai “Index Kebahagiaan E-Commerce” di tahun 2021 ini.

Gagasan awal riset ini merujuk pada riset Chip.co.id yang sempat melakukan inisiatif serupa pada tahun 2016 silam.

Untuk proses penilaian hasil riset pun merujuk pada pembobotan terhadap perhitungan tingkat kepuasan dan emosi.

Dengan harapan, hasilnya akan menampilkan persentase yang lebih akurat untuk melambangkan pilihan dari responden.

Riset ini sudah dilakukan sejak tanggal 19 Juli sampai 4 Agustus 2021, menggunakan metode riset kuantitatif yang disebar secara online melalui berbagai platform.

Jumlah responden yang terlibat dalam riset Index Kebahagiaan E-Commerce tercatat ada 2020 responden yang terdiri dari usia 15 - 65 tahun ke atas.

Mereka yang ikut serta pun adalah orang-orang yang mengaku melakukan kegiatan belanja online di e-commerce setidaknya tiga bulan terakhir dengan status ekonomi mulai dari bawah hingga atas.

Penyebaran peta responden terlihat bahwa 21 persen orang yang ikut dalam riset Index Kebahagiaan E-Commerce 2021 berasal dari wilayah Jabodetabek.

Lalu disusul oleh beberapa kota di Indonesia seperti, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan lainnya. Mayoritas responden pun berada di kisaran umur 25 - 34 tahun.

Sedangkan untuk rata-rata pengeluaran per bulan (di luar cicilan) responden, terlihat bahwa kebanyakan yang ikut serta dalam riset berada di angka Rp1,4 juta hingga Rp2,8 juta.

Lebih lanjut mengenai riset Index Kebahagiaan E-Commerce 2021, Nextren menggunakan 9 indikator yang diformulasikan berdasarkan survei yang pernah dilakukan sebelumnya, antara lain:

1. User Interface

Pada indikator pertama ini, tujuan riset untuk melihat seberapa besar kepuasan konsumen terhadap estetika tampilan, kemudahan akses, dan kecepatan akses aplikasi e-commerce.

Baca Juga: Keluarga Ria Ricis Luluh pada Sosok Teuku Ryan, Terkuak Alasan Langsung Restui Pemuda Aceh Itu Pinang Adik Oki Setiana Dewi

2. Brand Image

Hal-hal yang menyangkut indikator Brand Image meliputi integritas, brand image, dan keamanan database penyedia layanan belanja online.3

3. Security

Pada indikator berikut ini menyoroti tiga poin yakni keamanan website, keamanan pembayaran, dan keamanan database.

4. Personalized/ Payment

Kemudian untuk indikator Personalized/Payment terdapat beberapa hal seperti pilihan pembayaran langsung, pilhan pembayaran kredit, dan kemudahan bertransaksi.

5. Interactive Network/Customer Service

Lalu pada indikator kelima, Nextren menyematkan beberapa poin penilaian yakni banyaknya ulasan customer, komunikasi dengan penjual, dan kemudahan proses mediasi di platform e-commerce.

6. Products

Untuk indikator Products terdapat tiga sub-indikator yang terdiri dari keberagaman produk, harga produk, serta kualitas produk setelah diterima.

7. Logistics

Proses setelah pembelian pun masuk ke dalam indikator Logistics dengan tiga poin di dalamnya yaitu pilihan pengiriman, ketersediaan stok, dan ketepatan waktu pengiriman.

8. Non-Marketplace Features

Riset tim Nextren kali ini juga menyangkut terkait Non-Marketplace Features yang terdapat di aplikasi dan dibagi menjadi beberapa hal seperti produk daily use, produk investment, dan produk service.

Baca Juga: Syok Lihat Perlakuan Aurel pada Bayi, Atta Halilintar Cemas dengan Tindak-tanduk Sang Istri

9. Seller

Indikator terakhir yang digunakan Nextren adalah Seller yang turut menilai dengan sub-indikator kecepatan respon, kejujuran penjual, dan keramahan penjual.

Lalu, e-commerce mana yang paling membuat para konsumen di Indonesia merasa bahagia?

Simak informasi selengkapnya pada peluncuran riset Index Kebahagiaan E-Commerce 2021 di Nextren.com pada 5 November 2021 nanti ya.

Source : NexTren

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x