Perancis dan India, yang pertama kali menentukan strategi Indo-Pasifik pada 2018.
Keduanya menemukan "konvergensi yang hebat ... pada prinsip-prinsip panduan tindakan kami di Indo-Pasifik: kepercayaan, kemerdekaan, dan persatuan", menurut kantor kepresidenan Perancis.
Kini kerjasama yang bakal dijajaki oleh Perancis dengan Indonesia pun jadi sorotan, apalagi Indonesia disebut-sebut sebagai negara yang berpengaruh di kawasan Laut China Selatan.
Baca Juga: Laut China Selatan Terus Kebakaran, Filipina Naik Pitam Kapal-kapalnya 'Diserang' China
Macron dan Jokowi berbicara selama setengah jam dan "memutuskan untuk bekerja pada kemitraan strategis sejati di Indo-Pasifik", kata istana Elysee Perancis.
Mengutip dari Antaranews.com, kabar pembentukan aliansi tiga negara ini pun sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin belum lama ini.
"Indonesia dan Perancis memiliki pandangan yang sama terkait konsep Indo-Pasifik yang inklusif dengan mengendepankan Sentralitas ASEAN. Perancis juga menjadi representasi Uni Eropa dalam konteks kerja sama Indo-Pasifik yang sedang terus berkembang," ucar Azis dalam keterangannya, dikutip dari Antara, Rabu (23/9/2020), silam.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Azis Syamsuddin saat acara kunjungan Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Oliver Chambard di Kompleks Parlemen, Jakarta. Rabu (23/9/2020).
Kerjasama ini juga babal mencakup mengenai rencana pengembangan pertahanan dalam hal alat utama sistem senjata (alutsista).
"Kedua negara memiliki visi yang sama, ini tercermin dalam sinergitas di Dewan Keamanan PBB, isu perubahan iklim maupun isu-isu global strategis yang lain. DPR menyambut baik kesamaan pandangan antara kedua negara di tingkat internasional," tambah Azis.